Ahli pidana pihak Kuat Ma'ruf bicara soal hasil uji kebohongan dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Ahli itu menyebut hasil poligraf bukan bukti!
Ahli pidana dari UII Yogyakarta Muhammad Arif Setiawan bicara soal hasil uji kebohongan . Duduk sebagai terdakwa yakni sopir keluarga mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf. Arif sendiri dihadirkan sebagai ahli meringankan oleh pihak Kuat.Mulanya, tim pengacara Kuat bertanya terkait lie detector dalam sistem pembuktian pidana. Arif mengatakan lie detector tidak diatur dalam Pasal 184 KUHAP.
Arif mengatakan lie detector itu hanyalah suatu instrumen dan bukan merupakan salah satu alat bukti. Dia juga menyebut lie detector bisa dijadikan alat bukti berdasarkan nilainya, bukan hasilnya. "Masih terkait dengan keabsahan alat bukti, dikaitkan dengan yang bapak jelaskan terkait lie detector. Berdasarkan ketentuan Pasal 13 Perkap Kapolri Nomor 10 tahun 2009, dijelaskan mengenai persyaratan pemeriksaan dengan poligraf. Saya bacakan di ayat 2 itu, sehat jasmani dan rohani, kondisi terperiksa tidak dalam keadaan tertekan.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Kuat Ma'ruf di Tempat Kejadian Tewasnya Yosua, Ahli Pidana: Belum Tentu TerlibatKuat Ma'ruf berada di lokasi kejadian saat peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo.
Weiterlesen »
Kuat Ma'ruf Bakal Hadirkan Ahli Pidana Demi Ringankan Vonis di Sidang BesokKuat Ma'ruf akan menghadirkan ahli pidana di sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua besok.
Weiterlesen »
Ahli dari Kuat Ma'ruf Nilai Hasil Lie Detector Bukan Alat BuktiAhli pidana Muhammad Arif Setiawan menilai hasil pelacak kebohongan atau lie detector bukan termasuk alat bukti.
Weiterlesen »
Kuat Maruf Hadirkan Saksi Meringankan Ahli Hukum Pidana UIIKUBU Kuat Maruf hadirkan ahli pidana sebagai saksi meringankan dalam agenda sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Senin (2/1)
Weiterlesen »