Pemerintah dinilai sudah sangat gencar untuk bisa merealisasikan green economic di Indonesia.
Foto: Direktur Utama Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Endung Trihartaka dalam acara Green Economic Forum 2022. - Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani, Endung Trihartaka menyambut baik komitmen pemerintah Indonesia yang telah menandatangani perjanjian Paris Agreement, terkait kesepakatan global untuk mengurangi emisi di 2030.
"Dari baseline 2019 dalam proses kami mengeluarkan emisi 1,025 juta ton per tahun. Sementara serapan co2, sebesar 4,6 juta ton. Artinya serapan lebih banyak. Jadi kami punya stok Co2 cukup banyak," ujarnya dalam Green Economic Forum CNBC Indonesia, Rabu . "Kami sudah mencoba untuk bekerja sama dengan pertamina sebagai BUMN yang mengeluarkan emisi banyak, barangkali bisa mengoptik karbon. Ini kebijakan yang realistis dari pemerintah terhadap penurunan emisi," sambungnya.Sementara itu, dari sisi industri swasta, Direktur Ajinomoto Yudho Koesbandriyo mengaku mengikuti dengan seksama kebijakan pemerintah. Menurutnya, pemerintah sudah sangat gencar untuk bisa merealisasikan green economic di Indonesia.
Yudho menambahkan, dengan adanya insentif karbon, maka diharapkan dapat menekan pemakaian atau pelepasan co2 menggunakan teknologi, rekayasa, serta utilisasi.