Sri Mulyani: Pungutan Ekspor Sawit dan Turunannya Gratis hingga Akhir Agustus 2022
Bisnis.com, BALI – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan pungutan ekspor untuk seluruh produk kelapa sawit dan turunannya menjadi nol rupiah alias gratis hingga 31 Agustus 2022.
"PMK ini menurunkan pajak ekspor menjadi nol rupiah kepada produk sawit dan CPO hingga 31 Agustus 2022," ujar Sri Mulyani sesuai melakukan konferensi pers tentang hasil Finance Minister and Central Bank Governors G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Sabtu . "Artinya, jika harga CPO rendah maka tarif pajak juga akan sangat rendah. Di sisi lain, jika harga naik maka tarif akan ikut naik," ucapnya.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Pengusaha Minta Sri Mulyani Hapus Bea Keluar dan Pungutan Ekspor CPOPengusaha Minta Sri Mulyani Hapus Bea Keluar dan Pungutan Ekspor CPO: Bea keluar dan pungutan ekspor CPO dinilai kian memberatkan terlebih di tengah belum pulihnya ekspor CPO saat ini sehingga membuat pengusaha sawit makin tertekan.
Weiterlesen »
Petani Surati Jokowi Minta Sri Mulyani Cabut Pungutan SawitPetani sawit melayangkan surat terbuka untuk Presiden RI Joko Widodo yang berisi beberapa permintaan.
Weiterlesen »
Sri Mulyani: Pungutan Ekspor Sawit dan Turunannya Gratis sampai Akhir AgustusSri Mulyani mengatakan aturan ini merupakan respons atas situasi industri kelapa sawit di dalam negeri.
Weiterlesen »
Sri Mulyani Bebaskan Pajak Ekspor CPO Hingga 30 Agustus 2022Sri Mulyani mengeluarkan aturan baru terkait dengan tarif pajak pungutan ekspor atas minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya.
Weiterlesen »
Sri Mulyani Tawarkan Dunia Agar Selamat dari Perubahan Iklimresidensi G20 menjadi momentum Indonesia dan negara anggota memperkuat komitmen global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Weiterlesen »
Sri Mulyani Minta Standar Perpajakan Internasional Harus Sesuai Kondisi Negara BerkembangMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerapan sistem perpajakan internasional harus mengakomodasi negara-negara berkembang.
Weiterlesen »