MTI menilai campur tangan Presiden sangat dibutuhkan dalam penyusunan aturan kebijakan pelarangan truk sarat muatan atau over dimension over loading (ODOL).
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia menilai pembuatan aturan pelarangan truk sarat muatan atau over dimension over loading membutuhkan campur tangan Presiden.
Djoko menjelaskan, salah satu faktor yang menghambat pemberlakuan zero ODOL adalah sistem logistik nasional yang masih memiliki banyak masalah. Penyelesaian masalah tersebut akan memerlukan keterlibatan banyak kementerian/lembaga dan juga asosiasi terkait. “Akar masalahnya itu banyak sekali, sehingga butuh keterlibatan hingga 10 Kementerian/Lembaga,” lanjutnya.
“Jika terjadi kecelakaan lalu lintas, pengemudi dalam kondisi hidup dipastikan dijadikan tersangka. Namun jika pengemudi meninggal, maka keluarganya yang akan merana, tidak ada jaminan dari pemilik truk maupun pemilik barang,” tambahnya.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Bos IKN Soal Penghasilan Rp 172 Juta/Bulan: Saya No CommentPresiden Joko Widodo sudah meneken aturan gaji dan fasilitas kepala dan wakil kepala Badan Otorita IKN.
Weiterlesen »
China Cemooh Pembicaraan Telepon Presiden Ceko yang Baru dan Presiden TaiwanChina, Selasa (3/1), menuduh Presiden Ceko yang baru terpilih Petr Pavel menantang kebijakan kerasnya terkait kedaulatan nasional dengan melangsungkan pembicaraan telepon dengan pemimpin Taiwan. Pembicaraan telepon pada hari Senin itu merupakan pelanggaran simbolis terhadap upaya China dalam...
Weiterlesen »
Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Presiden 2 Periode Bisa Jadi WapresMK menolak permohonan Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwopranjono alias Muchdi PR dan Sekjen Berkarya Fauzan Rahmansyah.
Weiterlesen »
Ditanya Soal Konstelasi Pencapresan, SBY: Sementara Saya ini Pelukis Saja“Mengenai pencapresan nanti dulu, ada waktunya. Sementara saya ini pelukis saja,” ujar SBY.
Weiterlesen »