Kenaikan harga Pertamax dan BBM nonsubsidi lainnya berpotensi menggiring konsumen beralih ke Pertalite, yang merupakan BBM bersubsidi. Tanpa pengawasan penyaluran yang ketat, migrasi ini bakal kian memberatkan keuangan negara dan Pertamina. KoranTempo
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi berpotensi menggiring konsumen beralih ke produk bersubsidi yang lebih murah, seperti dari Pertamax ke Pertalite. Tanpa pengawasan penyaluran yang ketat, migrasi ini bakal memberatkan keuangan negara dan Pertamina.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menyatakan perpindahan tersebut tak terhindarkan lantaran konsumen cenderung mencari alternatif bahan bakar yang lebih murahRp. 58.000*/Bulan Berlangganan ✔ Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo✔ Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Sejarah Menarik: Asal Muasal BBM Pertamax, Pertalite hingga PremiumSudah tahukah Anda soal sejarah perkembangan BBM di Indonesia?
Weiterlesen »
Ini Harga BBM BP-AKR dan Vivo Usai Kenaikan Harga Pertamax | Ekonomi - Bisnis.comPenyesuaian harga yang dilakukan Pertamina tidak lantas membuat perusahaan swasta distributor BBM lain menyesuaikan harga BBM yang mereka jual.
Weiterlesen »
Pertalite Resmi Jadi BBM Penugasan, Apa Sih Artinya?Pemerintah telah menetapkan Pertalite atau BBM RON 90 menjadi jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
Weiterlesen »
Pertamax Jadi Rp12.500, Ini Harga BBM Pertamina TerbaruPertamina resmi menaikkan harga BBM non-subsidi jenis Pertamax.
Weiterlesen »
Harga Pertamax Naik, Kepala BIN Bicara Subsidi BBM agar Tepat SasaranBudi mengatakan masyarakat kelas menengah dan kelas atas perlu bertenggang rasa memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memang lebih membutuhkan.
Weiterlesen »