Virolog dari Institut Pasteur, Paris, Prancis Etienne Simon-Loriere mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan temuan Deltacron
Liputan6.com, Jakarta Perkembangan virus penyebab COVID-19 belum juga berhenti. Beberapa ahli virus menemukan bukti adanya varian yang merupakan gabungan dari Delta dan Omicron. Untuk sementara disebut dengan Deltacron.
Kehadiran varian gabungan Delta dan Omicron ini memang bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat. Terlebih ada komponen varian Delta di dalamnya. Hal ini mengingatkan kita akan gelombang COVID-19 di 2021 yang memakan banyak jiwa dan angka kesakitan yang tinggi. Loriere juga mengatakan bahwa gen yang mengkode protein pada permukaan virus atau spike hampir seluruhnya dari Omicron. Sementara, lainnya dari Delta."
Para pakar juga memprediksi Deltacron tidak menyerang sel-sel saluran pernapasan bawah. Hingga kini, data menunjukkan mereka yang kena Deltacron menyerang sel-sel di hidung dan saluran napas atas, tidak di paru. Ini kondisi 'serangan' yang sama seperti Omicron.