Benarkah Covid-19 tak Lagi Dianggap Berbahaya Dibandingkan Flu? Ini Kata Tiga Ahli |Republika Online

Deutschland Nachrichten Nachrichten

Benarkah Covid-19 tak Lagi Dianggap Berbahaya Dibandingkan Flu? Ini Kata Tiga Ahli |Republika Online
Deutschland Neuesten Nachrichten,Deutschland Schlagzeilen
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 66 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 63%

Covid-19 dianggap tidak lagi berbahaya dibandingka flu masih menjadi perdebatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah saat ini Covid-19 menjadi tidak lebih berbahaya daripada flu bagi kebanyakan orang? Itulah pertanyaan yang diperdebatkan para ilmuwan di saat berbagai negara mulai mencoba bangkit dan beradaptasi dengan Covid-19.

"Maaf, saya tidak setuju. Keparahan akibat covid masih mencolok, begitupun potensi meninggal lebih tinggi dibandingkan flu," kata Dr Anthony Fauci, penasihat medis Gedung Putih seperti dilansir dari NPR, Senin . Perdebatan tentang tingkat kematian Covid-19 bergantung pada apa yang dianggap sebagai kematian Covid-19. Gandhi dan peneliti lain berpendapat bahwa jumlah kematian harian yang dikaitkan dengan Covid-19 dibesar-besarkan karena banyak kematian yang disebabkan oleh penyakit ini sebenarnya berasal dari penyebab lain. Beberapa orang yang meninggal karena alasan lain kebetulan juga dites positif terkena virus corona.

Doron menilai, jika kematian diklasifikasikan lebih akurat, maka jumlah kematian harian akan lebih dekat dengan jumlah korban flu selama musim tertentu. Jika ini benar, kemungkinan seseorang meninggal jika terkena infeksi Covid-19 yang disebut dengan case fatality rate, akan hampir sama dengan flu yang diperkirakan sekitar 0,1 persen atau bahkan mungkin lebih rendah.

"Apa bedanya dengan seseorang yang mengalami gagal jantung kongestif ringan, masuk rumah sakit dan terkena Covid, kemudian meninggal karena gagal jantung kongestif yang berat? Apakah itu dengan Covid atau karena Covid? Yang pasti Covid pasti berkontribusi," jelas dia.

Wir haben diese Nachrichten zusammengefasst, damit Sie sie schnell lesen können. Wenn Sie sich für die Nachrichten interessieren, können Sie den vollständigen Text hier lesen. Weiterlesen:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen

Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.

Indonesia Bersiap Menuju Endemi Covid-19Indonesia Bersiap Menuju Endemi Covid-19Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Pandemi di Indonesia bersiap transisi ke fase endemi Covid-19.
Weiterlesen »

170,9 Juta Orang Telah Divaksinasi Lengkap170,9 Juta Orang Telah Divaksinasi LengkapIndonesia menargetkan 208,2 juta penduduk menerima vaksin covid-19
Weiterlesen »

Pandemi Covid-19, Kasus Pubertas Dini Anak Perempuan MelonjakPandemi Covid-19, Kasus Pubertas Dini Anak Perempuan MelonjakApakah Covid-19 satu-satunya penyebab? Apakah dengan pembelajaran tatap muka dan kembali ke sekolah angka pubertas dini bisa kembali menurun?
Weiterlesen »

Pasien Covid-19 Dirawat di RSDC Wisma Atlet Tetap 39 PasienPasien Covid-19 Dirawat di RSDC Wisma Atlet Tetap 39 PasienPasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, hingga hari ini Minggu (18/9/2022), masih tetap 39 orang
Weiterlesen »

Bus Terbalik Saat Menuju Fasilitas Karantina COVID-19 di China, 27 TewasBus Terbalik Saat Menuju Fasilitas Karantina COVID-19 di China, 27 TewasDua puluh tujuh orang meninggal dalam perjalanan ke fasilitas karantina COVID-19, ketika bus mereka jatuh di barat daya China, Minggu (18.9.2022). Dua puluh tujuh...
Weiterlesen »

Ketua Dewan Pers Azyumardi Kena COVID Sebelum Wafat, Sempat Alami Gejala IniKetua Dewan Pers Azyumardi Kena COVID Sebelum Wafat, Sempat Alami Gejala IniKetua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra sempat terinfeksi COVID sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (18/9/2022). Ini gejala yang dialami:
Weiterlesen »



Render Time: 2025-03-13 01:42:35