Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan depresiasi rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan Malaysia, India, dan Thailand.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa langkah stabilisasi nilai tukar rupiah terus diupayakan di tengah ketidakpastian global yang sangat tinggi.
Namun demikian, imbuhnya, masih ada sejumlah faktor yang masih akan membayangi perkembangan nilai tukar rupiah ke depan, yaitu kenaikan suku bunga global yang sangat tinggi secara global. “Yang menjadi faktor negatif, kenaikan subung global yang sangat tinggi, baik FFR [Fed Funds Rate] maupun US Treasury, sehingga risiko outflow masih tinggi,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Rabu .
Perry memperkirakan nilai tukar rupiah hingga akhir tahun akan bergerak pada kisaran Rp14.500–Rp14.900 per dolar AS.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Laju Inflasi 2022 & 2023 Diprediksi di Atas 4%Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi inflasi pada tahun ini dan tahun depan pun akan tembus di atas 4%.
Weiterlesen »
Gubernur BI Sebut Banyak Keuntungan QRIS AntarnegaraPerry mengungkapkan, QRIS Antarnegara yang telah diujicoba dengan Thailand, mulai diimplementasikan secara penuh, dan akan disusul tiga negara lainnya.
Weiterlesen »
Rupiah Kembali Melemah Pagi Ini hingga 7 Poin, Begini Penjelasan Pengamat Pasar Uang - Pikiran-Rakyat.comPengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah masih memiliki peluang menguat, namun rentan melemah.
Weiterlesen »
Bank Indonesia Proyeksi Rupiah Bergerak Lebih dari Rp15.000 Tahun DepanPada 2023, Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran Rp14.800 hingga Rp15.200 per dolar AS.
Weiterlesen »