Otorita IKN Nusantara mengaku menerima banyak komitmen dari calon pemodal, tapi sifatnya masih ketertarikan awal. Abu Dhabi dan Arab Saudi termasuk di antaranya. KoranTempo
JAKARTA – Pemerintah masih terus menggali berbagai opsi investasi untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur. Wakil Kepala Otorita IKN Nusantara, Dhony Rahajoe, menyatakan menerima banyak komitmen dari calon pemodal, tapi sifatnya masih sebatas ketertarikan awal.
“Dari pengalaman kami sebelum ini, investor akan datang, pergi, dan datang lagi,” ucap Dhony kepada Tempo, kemarin.Rp. 58.000*/Bulan Berlangganan ✔ Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo✔ Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Presiden minta Otorita IKN lincah dapatkan sumber pendanaanPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat bekerja lincah dan fleksibel untuk memperoleh sumber-sumber pendanaan pembangunan ...
Weiterlesen »
Ikut Kemah bersama Presiden, Sejumlah Menteri Usul Peringatan HUT RI Digelar di IKN NusantaraGELORA.CO -Acara kemah bersama Presiden Joko Widodo di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, ternyata menginspirasi sejumlah menteri Kabinet Ind...
Weiterlesen »
Bamsoet: Presiden Sangat Menikmati Denyut Nadi dan Aura Alam IKN NusantaraJokowi sangat menikmati denyut nadi dan aura alam saat berkemah di ibu kota negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim)
Weiterlesen »
Hitungan Sementara Jokowi, Rp 466 Triliun Habis untuk Bangun IKN NusantaraGELORA.CO -Dana pembangunan Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur sudah mulai dihitung-hitung Presiden Joko Widodo, meskipun m...
Weiterlesen »
Jokowi: pembangunan IKN Nusantara butuh waktu 15-20 tahun - ANTARA NewsIbu Kota Nusantara membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun. Selain itu pembangunan IKN Nusantara membutuhkan dana sebesar Rp.466 triliun, di mana 20% nya berasal dari APBN sedangkan sisanya bisa berasal dari KPBU, investasi swasta, dan lain-lainnya.
Weiterlesen »