Empat daerah di bagian timur dan selatan Ukraina yang telah dikuasai Rusia, pada Selasa (20/9), mengumumkan kesiapan mereka untuk melangsungkan pemungutan suara pada pekan ini untuk menjadi bagian integral dari Rusia.
Mantan Presiden Dmitry Medvedev yang kini menjadi Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia – yang dikepalai Putin – mengatakan referendum tersebut membuat Rusia perlu menggambar ulang wilayah perbatasannya “yang tidak dapat diubah” dan memungkinkan negara tersebut “menggunakan cara apapun” untuk mempertahankannya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengecam rencana referendum itu sebagai tipuan, dan mencuit “Ukraina berhak membebaskan wilayahnya dan akan terus membebaskan mereka dari apapun yang dikatakan Rusia.” Di New York, Kanselir Jerman Olaf Scholz yang sedang menghadiri sidang Majelis Umum PBB mengatakan “sangat jelas refendum palsu ini tidak dapat diterima.”
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-208: Rusia Balas Serangan, Ukraina Tidak GentarMiliter Ukraina berhasil menangkis serangan pasukan Rusia di wilayah Kharkiv di timur dan Kherson di selatan Ukraina.
Weiterlesen »
Update Perang Rusia vs Ukraina: Patahkan Klaim Rusia, Ukraina Gali 146 Makam Massal di IziumKeberhasilan Ukraina merebut Luhanks jadi alarm bagi Rusia, sebab kota itu jadi salah satu tujuan invasi yang dilancarkan Rusia sejak 7 bulan invasi.
Weiterlesen »
Rangkuman Hari Ke-209 Serangan Rusia ke Ukraina: Dibahas di Sidang Umum PBB, 4 Wilayah Ingin Gabung RusiaPada hari ke-209 perang Rusia-Ukraina, empat wilayah di Ukraina berencana menggelar referendum atau pemungutan suara bergabung dengan Rusia.
Weiterlesen »
Dear Vladimir Putin, Rusia Kalah Lagi Nih!Media dan intelijen Inggris telah sepakat Rusia kalah dalam pertempuran udara melawan militer Ukraina.
Weiterlesen »
Rusia-Ukraina Saling Tukar 200 Tawanan PerangRusia dan Ukraina, sepakat untuk saling tukar 200 tawanan perang.
Weiterlesen »