Warga berharap koleksi di Museum R Hamong Wardoyo Boyolali ditambah sehingga wawasan pengunjung soal sejarah Boyolali juga bertambah.
Solopos.com, BOYOLALI —
Bangunan Museum R. Hamong Wardoyo yang terletak di pinggir jalan Solo-Semarang, tepatnya di Tegalwire, Mojosongo, Boyolali, dinilai estetik. Bahkan bangunan museum dua lantai itu disebut-sebut mirip dengan Museum Louvre di Paris, Prancis.“Bangunannya [Museum R. Hamong Wardoyo] mirip Museum Louvre yang bagian atap penuh dengan kaca, terus bentuknya piramida.
Ia mengaku ingin segera mengunjungi Museum R. Hamong Wardoyo lagi untuk berlibur sekaligus edukasi. Dia berharap pengelola museum tersebut bisa menambah koleksi sehingga wawasan pengunjung soal sejarah Boyolali juga bertambah.Sementara itu, pengelola dan penyambut tamu Museum R. Hamong Wardoyo, Nasrul Alifian, 24, mengungkapkan museum kini telah bisa dikunjungi oleh masyarakat umum, kecuali hari Senin. “Bukanya tiap hari, kecuali Senin. Tanggal merah kami tetap buka. Untuk bukanya dari jam 08.
Nasrul mengatakan memang ada beberapa tempat yang menjadi favorit foto bagi pengunjung karena dinilai estetik yakni di jalan penghubung lantai satu dan lantai dua. Nasrul menambahkan di dinding sebelah jalan menanjak tersebut terdapat beberapa foto-foto tentang sejarah di Boyolali. “Jadi di dinding-dinding itu ada sejarah pembangunan di Boyolali,” jelasnya.