Inovasi guru besar baru dari FMIPA itu mengenai pengembangan instrumentasi medis berbasis elektrokardiogram akan mendukung kemandirian alat kesehatan di Indonesia.
FAKULTAS Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta mencetak sejarah baru, yakni tidak hanya mengembangkan keilmuan murni, namun juga keilmuan aplikatif yang diharapkan mampu mendukung kemandirian alat kesehatan di Indonesia.Baca juga: Jelang Dies Natalis ke-46, UNS Tambah Dua Guru Besar FMIPA
Ia memaparkan dengan inovasi yang dilahirkan kedua guru besar tersebut membuat FMIPA UNS memiliki ciri beda dengan FMIPA yang lain. Hal serupa juga dilakukan Prof Prabang, hanya pada ranah berbeda. Gagasannya mengenai mitigasi pencemaran lingkungan berperspektif Sustainable Development Goals menempatkan ekologi sebagai sebuah pertimbangan dalam pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho menegaskan penambahan guru besar ini membuktikan keseriusan UNS untuk terus mewujudkan target kinerjanya, untuk memenuhi jumlah guru besar secara ideal, sesuai komitmen awalnya ketika ingin bertransformasi menjadi PTNBH.