Gandum Mahal Karena Perang Ukraina Rusia, Sagu Bisa Jadi Solusi
Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia disebut dapat memanfaatkan komoditas sagu sebagai pengganti harga pangan yang melonjak dalam negeri sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.
Kementerian Pertanian sendiri dalam roadmap diversifikasi pangan 2020-2024, disebutkan terdapat enam komoditas pangan lokal sumber karbohidrat non-beras yang potensial menggantikan nasi, yaitu singkong, talas, sagu, jagung, pisang, dan kentang. Dari jumlah ini, Riau merupakan provinsi yang paling banyak memproduksi sagu sebesar 261,7 ribu ton pada 2020. Lalu diikuti Papua sebesar 67,9 ribu ton, Maluku sebesar 10,04 ribu ton, dan Kalimantan Selatan sebesar 3,6 ribu ton.
Koodinator Paguyuban Petani Sagu Kalimantan Barat Edy Gunawan menilai betapa potensi sagu di wilayanya masih belum dimaksimalkan. Para petani di Kalimantan Barat berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan potensi sagu ini.