IHSG ditutup menguat 1,19 persen ke level 6.767,34.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun pasar saham mengenal January Effect, yaitu kondisi naiknya harga saham pada bulan Januari di awal tahun. Pengaruh January Effect terhadap pasar saham menjadi fenomena yang berulang.
Mengawali 2023, January Effect diprediksi terjadi tahun ini didukung dampak pandemi yang sudah mereda, serta dicabutnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat oleh Presiden Joko Widodo. Tidak hanya itu, faktor eksternal seperti pelonggaran zero covid policy di Tiongkok dan krisis energi global yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina ditambah momentum persiapan Pemilu 2024 termasuk dinamika politik yang menyertainya, dan juga potensi perang dagang baru antara Uni Eropa dengan Amerika Serikat tentunya akan mempengaruhi kondisi pasar pada 2023.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Amsyong, Saham-Saham Ini Ambles 25% Lebih Pekan IniDi tengah kenaikan IHSG, ada sejumlah saham yang mencatatkan penurunan tajam.
Weiterlesen »
Fantastis, Investor Happy IHSG Terbang 3,25% Pekan IniSetelah mengawali tahun dengan koreksi dalam dua pekan perdana, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berakhir di zona hijau.
Weiterlesen »
Kenaikan Suku Bunga BI Dianggap Jadi Sentimen Positif buat IHSGHead of Business Development PT FAC Sekuritas Indonesia, Kenji Putera Tjahaja, menyatakan bahwa kenaikan suku bunga sudah sesuai dengan prediksi pasar. Bank Indonesia (BI)...
Weiterlesen »
Dear Investor, Cermati Sentimen Penggerak Pasar Pekan DepanSimak sejumlah kabar penting yang patut dicermati investor untuk pergerakan IHSG pekan depan.
Weiterlesen »
IHSG Melesat 3,51 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 9.462 TriliunPenguatan IHSG mendongkrak kapitalisasi pasar.
Weiterlesen »