Gugatan Kepengurusan Partai Berkarya Tommy Soeharto Kalah di Tingkat Kasasi
Bahkan, Badaruddin menuding kegagalan Partai Berkarya di Pemilu 2019 disebabkan oleh Sekjen Priyo Budi Santoso yang terlalu sibuk memenangkan Prabowo-Sandiaga. Sehingga, pertarungan partai di Pileg tidak diurus.
Setelah Pilpres, Badaruddin yang ketika itu menjabat ketua DPP membentuk Kaukus Berkarya yang mendesak agar partai mendukung pemerintahan terpilih, yaitu Jokowi-Ma'ruf.Berjalannya waktu, pada Maret lalu, Badaruddin muncul kembali dengan membawa nama Presidium Penyelamat Partai Berkarya. Beralasan arah partai tidak menentu setelah Pilpres, mereka mendesak menggelar Munaslub.
11 Juli lalu, Munaslub digelar di Jakarta. Namun, Tommy dan jajarannya tidak tinggal diam. Mereka mendatangi tempat Munaslub dan berusaha membubarkannya. Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy mengatakan, kader Berkarya yang tergabung dalam presidium tersebut memaksakan untuk menggelar Munaslub. Menurut Vasco, Munaslub tersebut dibubarkan lantaran ilegal.
"Munaslub ilegal, akhirnya Pak Tommy Soeharto sebagai ketua umum dan Sekjen Priyo Budi Santoso beserta jajaran langsung menyambangi tempat tersebut untuk membubarkan acara itu dan akhirnya sudah bubar, di Grand Kemang ya dan sudah bubar," kata Vasco.