Salah satu masalah dalam pengembangan EBT di Indonesia adalah harganya lebih mahal ketimbang energi fosil.
Meroketnya harga energi fosil harus dijadikan momentum mendorong potensi EBT," ujar Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi, Selasa , seperti dilansir dariMenurut Fahmy, berbagai upaya untuk mendorong pengembangan potensi energi bersih meliputi pembuatan undang-undang dan aturan yang diperlukan, infrastruktur, dan pemberian insentif fiskal bukan insentif tarif.
Pasalnya, pandemi Covid-19 ditambah ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina membuat harga energi fosil, seperti batu bara, minyak mentah, dan gas alam menyentuh angka tertinggi.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Jelang Bulan Puasa, Partai Perindo Tawarkan Solusi Kendalikan Harga Bahan Pokok, Ini Caranya!Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Sosial & Kesejahteraan Rakyat, Yerry Tawalujan mendorong, Pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pokok...
Weiterlesen »
Harga Bahan Pokok Naik Berjamaah, Apa Yang SebenarnyaTerjadi?Di Pasar Senen Jakarta Pusat, cabai rawit merah dijual dengan harga mencapai Rp80 ribu per kilogramnya, padahal sebelumnya Rp60 ribu per kilogram.
Weiterlesen »
Harga Bahan Pangan di Surabaya Mulai NaikJelang bulan Puasa, harga bahan pangan di Surabaya, Jawa Timur, naik. Padahal, masalah minyak goreng belum teratasi. Situasi ini menuntut perbaikan dalam tata niaga kebutuhan pokok. Nusantara AdadiKompas s03bro
Weiterlesen »
Sabar Buibu, Harga Bahan Pokok Dikabarkan Meroket - tvOneJelang bulan Ramadan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti telur, terigu, dan gula mulai mengalami kenaikan harga - tvOne
Weiterlesen »
Lonjakan Harga Kedelai di Kudus Diikuti Kenaikan Harga Tahu dan TempeTingginya harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini, juga diikuti kenaikan harga jual tahu dan tempe di pasaran
Weiterlesen »