Harga Minyak Ambruk, Resesi & Tekanan Inflasi Jadi Biang Kerok?
Jakarta, CNBC Indonesia-
Harga minyak ambles hingga 8,01% ke level USD 104,41 per barel pada perdagangan Rabu di tengah kekhawatiran pasar terhadap ancaman resesi ekonomi global. Ekonom Bank Mandiri, Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma menyebutkan tekanan dan volatilitas harga minyak masih sangat tergantung perkembangan geopolitik global hingga perkembangan indikator ekonomi global, termasuk data inflasi dan resesi.
Seperti apa tekanan yang tengah menghampiri harga minyak mentah dunia? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Industry & Regional Research of Chief Economist Bank Mandiri, Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma dalam Closing Bell,CNBC Indonesia
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Breaking News: Harga Minyak Ambruk! Turun Sampai 8%Harga minyak dunia turun. Bukan sembarang turun, tetapi ambles.
Weiterlesen »
Market Focus: IHSG & Rupiah Ambruk - Harga Minyak TertekanMarket Focus: IHSG & Rupiah Ambruk Hingga Harga Minyak Tertekan
Weiterlesen »
Zulhas: Harga Minyak Goreng Sudah Turun, Saatnya Urus Harga TBS |Republika OnlineMendag Zulhas menyebut ekspor CPO wajib lancar agar harga TBS naik kembali
Weiterlesen »
Dollar AS Kian Perkasa, Euro Anjlok Karena Harga Gas Naik dan Ancaman ResesiNilai Euro turun tajam terhadap dollar AS, terbesar sejak 2002. Dollar AS menguat terhadap semua mata uang utama dunia.
Weiterlesen »
3 Penyebab Harga Minyak Naik jadi USD 113,89 per BarelMinyak mentah Brent naik 2,26 dolar AS atau 2,0 persen menjadi diperdagangkan di 113,89 dolar AS per barel.
Weiterlesen »
Kemendag klaim harga minyak goreng curah Rp14 ribu per literKemendag mengklaim harga minyak goreng curah yang dijual di pasar-pasar tradisional saat ini sudah turun menyentuh angka Rp14 ribu per liter untuk wilayah Sumatra, Jawa, dan Bali.
Weiterlesen »