Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI menduga para dosen pembimbing dr Terawan Agus Putranto di Universitas Hasanuddin Makassar mendapatkan tekanan.
Anggota MKEK IDI Rianto Setiabudy mengatakan bahwa sebenarnya para pembimbing Terawan mengetahui adanya kelemahan atas metode cuci otak yang digagas sang mantan menteri kesehatan itu.
“Jadi kita mungkin akan bertanya mengapa para ilmuwan yang menjadi pembimbing beliau itu pada waktu melakukan disertasi diam saja. Saya dengan hal ini mengatakan hormat saya setinggi-tingginya kepada Unhas, dan hormat saya kepada tim pembimbing mereka,” ujar Rianto dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin, 4 April 2022.
“Karena mereka sebetulnya tahu sejak semula weakness ini, mereka tahu, cuman mereka terpaksa mengiyakannya karena konon ada tekanan eksternal, yang saya sama sekali tidak tahu bentuknya apa," ujarnya.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
IDI Pecat Dokter Terawan, DPR: Izin Praktik Kedokteran Seharusnya Wewenang Penuh Pemerintah | Kabar24 - Bisnis.comKomisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan bahwa Undang-undang Praktik Kedokteran perlu disempurnakan terkait kewenangan pemerintah dan IDI.
Weiterlesen »
Komisi IX DPR Panggil IDI Hari Ini, Bahas Pemecatan TerawanRapat dengan DPR ini tidak hanya membahas pemecatan Terawan, melainkan evaluasi IDI secara keseluruhan soal tugas dan fungsinya. TempoNasional
Weiterlesen »
IAKMI Usulkan BRIN Jadi Penengan Perbedaan Kajian Ilmiah Terawan dengan IDIBRIN bisa menjembatani atau bertindak sebagai juri atas dua pendapat kajian ilmiah yang berbeda atas dokter Terawan Agus Putranto dengan IDI.
Weiterlesen »
Kisruh Pemecatan Terawan, Politikus Gerindra: IDI Dibubarkan Saja |Republika OnlineAnggota Gerindra sebut IDI dibubarkan saja karena ada monopoli soal pemecatan Terawan
Weiterlesen »
Begini Jawaban IDI Usai Eks Menkes Siti Fadilah Kritik Keras Pemberhentian TerawanSiti sempat mengkritik IDI dan mempertanyakan mengapa organisasi yang berfungsi sebagai pembina dokter justru memecat Terawan. Padahal, menurut Siti, IDI seharusnya memeluk dokter yang telah berbuat kesalahan.
Weiterlesen »