Seorang pejabat intelijen Estonia menyebut Rusia mungkin akan kehabisan rudal untuk menyerang Ukraina dalam tiga bulan ke depan.
Hal tersebut diungkapkan setelah beberapa rangkaian serangan rudal terbaru yang dilakukan oleh Rusia.
Gelombang serangan itu bermula setelah Jembatan Selat Kerch, yang menghubungkan Rusia dan semenanjung Krimea yang didudukinya, dihantam ledakan. Jembatan tersebut merupakan jalur kunci suplai bagi pasukan Rusia.Ukraina sendiri tak mengeklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut secara resmi. Hal ini, kata dia, adalah prospek paling optimistis terkait berapa lama serangan Rusia bisa berlanjut.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Dua Wartawan Finlandia Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Intelijen Pertahanan yang LangkaFinlandia turun ke urutan kelima dari peringkat kebebasan pers global, sebagian karena kasus wartawan ini.
Weiterlesen »
Analisis Intelijen: 25 Persen Penembakan Massal di AS Dipicu Teori Konspirasi dan Ideologi Kebencian - Tribunnews.comSebanyak 39 kali aksi penembakan massal telah mengguncang Amerika Serikat hanya dalam tempo tiga pekan di awal tahun 2023 ini.
Weiterlesen »
Diminta Jokowi, DPR Yakin Prabowo Bisa jadi Orkestrator Info IntelijenKetua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid memuji keputusan oleh Presiden Joko Widodo yang menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sebagai orkestrator informasi intelijen.
Weiterlesen »
Prabowo Diyakini Profesional Jadi Orkestrator Info IntelijenKetua Komisi I DPR, Meutya Hafid meyakini Menhan Prabowo Subianto akan bekerja profesional sebagai orkestrator informasi intelijen.
Weiterlesen »
Tim Gabungan Intelijen Kodam IM Ungkap Sindikat TPPO Etnis RohingyaTim Gabungan Detasemen Intelijen Kodam Iskandar Muda ungkap jaringan sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) etnis Rohingya dan menangkap seorang pelaku
Weiterlesen »