Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pengawasan kepada produk jasa keuangan seperti asuransi, pinjaman online, hingga agen tour haji dan umrah. Hal ini untuk memberikan kepada masyarakat atas produk jasa keuangan.
"Saya melihat masyarakat memerlukan perlindungan yang pasti terhadap produk jasa keuangan. Baik itu yang namanya asuransi, yang namanya pinjaman online, yang namanya investasi, yang namanya tour haji dan umrah, betul-betul pengawasannya harus detail," jelas Jokowi dalam Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023 di Jakarta, Senin .
"Hati-hati, ada peristiwa besar minggu kemaren Adani di India. Makro negara bagus, mikro ada masalah. Mikro hanya 1 perusahaan, Adani. Kehilangan USD120 billion, hilang. Langsung dirupiahkan Rp1.800 triliun, hati-hati mengenai ini," jelasnya. "Padahal kondisi makronya bagus sehingga dilihat betul mana yang suka menggoreng. Kalau gorengan itu enak, gorengan itu enak. Kalau goreng-goreng pas dapet ya enak, tapi kalau kepeleset seperti tadi saya sampaikan Adani di India," tutur dia.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Jokowi Soroti Kasus Jiwasraya-Indosurya: Hati-hati, yang Nangis RakyatPresiden Jokowi meminta pengawasan terkait pinjol hingga investasi ditingkatkan. Ia menyorot sejumlah kasus yang merugikan banyak orang, seperti Jiwasraya.
Weiterlesen »
Jokowi Ungkit Kasus Asabri hingga Jiwasraya: Rakyat Nangis, Hanya Minta Duit BalikJokowi menyebut beberapa kasus besar, di antaranya kasus Asabri yang merugikan negara hingga Rp 23 triliun dan kasus Jiwasraya.
Weiterlesen »
Jokowi Singgung Adani Group, Minta Pengawasan Saham GorenganJokowi mengingatkan agar kejadian yang sudah-sudah seperti Asabri, Jiwasraya, Indosurya, hingga Wanaartha tidak terulang lagi.
Weiterlesen »
Soroti Indeks Persepsi Korupsi Era Jokowi, Partai Ummat: Sulit Bagi RI Bangkit dari KrisisIndeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami penurunan dengan hanya mendapat 34 poin, atau turun
Weiterlesen »
Kasus Asabri, Jiwasraya, Indosurya dan WanaArtha, Presiden: Jangan Terulang!“Hati-hati namanya pengawasan harus lebih diintensifkan. sering pelaporan keluhan, pelaporan keluhan sudah tahun 2022 sampai sekarang tahun 2023 juga belum tuntas,” kata Presiden.
Weiterlesen »