Maaf, Studi Vaksin Pfizer Bawa Kabar Tak Enak soal Omicron pada Anak

Deutschland Nachrichten Nachrichten

Maaf, Studi Vaksin Pfizer Bawa Kabar Tak Enak soal Omicron pada Anak
Deutschland Neuesten Nachrichten,Deutschland Schlagzeilen
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 61 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 51%

Studi yang dilakukan para peneliti di New York, AS, menemukan vaksin COVID-19 Pfizer mengalami penurunan perlindungan signifikan bagi anak usia 5-11 tahun.

Saat ini, perusahaan farmasi Pfizer menjadi satu-satunya yang menawarkan vaksin COVID-19 untuk anak usia 5-11 tahun. Namun dalam studi terbaru yang dilakukan para peneliti di New York, Amerika Serikat, menunjukan perlindungan vaksin Pfizer menurun jika melawan virus Corona varian Omicron.

Kemanjuran vaksin Pfizer-BioNTech terhadap infeksi di antara anak usia 5-11 tahun menurun menjadi 12 persen pada akhir Januari, ketimbang pertengahan Desember berada di 68 persen. Sementara pada anak usia 12 hingga 17 tahun, perlindungan vaksin COVID-19 menurun menjadi 51 persen pada akhir Januari, dibandingkan pertengahan Desember di angka 66 persen.

"Hasil ini menyoroti kebutuhan potensial untuk mempelajari dosis vaksin alternatif bagi anak-anak dan perlindungan berlapis yang terus berlanjut, termasuk pemakaian masker, untuk mencegah infeksi dan penularan," kata para peneliti, dalam studi yang belum peer review.Data efektivitas vaksin COVID-19 mencegah rawat inap menurun drastis dari hasil riset pada Desember 2021.

Meski demikian, dr Paul Offit, ahli penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Philadelphia mempertanyakan apakah data tersebut sudah cukup kuat untuk menyebut kemanjuran vaksin benar menurun secara signifikan, terutama terhadap penyakit parah."Kita tahu bawah Omicron agak 'kebal' menghindari penyakit ringan. Tujuan dari vaksin ini untuk melindungi dari penyakit parah, untuk menjauhkan anak-anak dari rumah sakit," tambahnya.

Wir haben diese Nachrichten zusammengefasst, damit Sie sie schnell lesen können. Wenn Sie sich für die Nachrichten interessieren, können Sie den vollständigen Text hier lesen. Weiterlesen:

detikcom /  🏆 29. in İD

Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen

Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.

Studi: Tes Antigen Mampu Deteksi Covid Omicron dan Delta | Lifestyle - Bisnis.comStudi: Tes Antigen Mampu Deteksi Covid Omicron dan Delta | Lifestyle - Bisnis.comTes antigen lebih baik dalam mendeteksi infeksi varian omicron bila dibandingkan dengan varian delta dalam waktu 48 jam setelah pengujian positif pada tes PCR.
Weiterlesen »

Studi Terbaru: Putih Jadi Warna Favorit Konsumen saat Membeli Mobil BaruStudi Terbaru: Putih Jadi Warna Favorit Konsumen saat Membeli Mobil BaruSaat membeli mobil baru konsumen dipersilahkan untuk bebas memilih warna. Terdapat studi, bahwa putih merupakan warna favorit konsumen saat membeli mobil baru!
Weiterlesen »

Indonesia Terima 3,4 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Amerika Serikat | merdeka.comIndonesia Terima 3,4 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari Amerika Serikat | merdeka.comUsman menjelaskan, tahap pertama kedatangan sejumlah 2.300.220 dosis vaksin mendarat pada pukul 02.00 dini hari di Bandara Soekarno Hatta. Tahap kedua sebanyak 1.199.250 dosis tiba pada pukul 15.45 WIB.
Weiterlesen »

RI Dapat Tambahan 3,5 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari AmerikaRI Dapat Tambahan 3,5 Juta Dosis Vaksin Pfizer dari AmerikaSebanyak 3.499.470 dosis vaksin jadi Pfizer donasi dari Pemerintah Amerika Serikat, telah tiba pada Jumat (4/3/2022).
Weiterlesen »

Efek Samping Vaksin Booster: Sinovac, Pfizer, Moderna & AstraEfek Samping Vaksin Booster: Sinovac, Pfizer, Moderna & AstraAda 5 jenis vaksin yang telah menerima izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) sebagai vaksin booster,
Weiterlesen »

Maaf Ya! Studi Bawa Kabar Nggak Enak soal Beda Omicron dan FluMaaf Ya! Studi Bawa Kabar Nggak Enak soal Beda Omicron dan FluVarian Omicron 40 persen lebih mematikan daripada flu musiman berdasarkan studi di Jepang. Dinilai jangan anggap remeh, belum waktunya cabut pembatasan.
Weiterlesen »



Render Time: 2025-04-23 12:21:22