Para produsen batu bara di dunia saat ini sedang menikmati periode bulan madunya. Namun demikain apakah kondisi ini akan berusia panjang dan tahan lama?
Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan permintaan dan harga batu bara di pasar global, secara tidak langsung membuat beberapa negara produsen komoditas tersebut ‘berpesta’ sejak tahun lalu. Indonesia dalam hal ini menjadi salah satu negara yang menikmati momentum itu.
Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik , nilai ekspor batu bara Indonesia terus menanjak sejak 2021. Kecuali, ketika Pemerintah Indonesia melakukan pelarangan ekspor batu bara pada awal tahun ini, yakni pada bulan Januari. Terakhir, nilai ekspor batu bara Indonesia pada Agustus 2022, menembus US$4,4 miliar. BPS melaporkan, pada bulan tersebut volume ekspor batu bara Indonesia mengalami penurunan menjadi 32,8 juta ton dari bulan sebelumnya yang mencapai 33,5 juta ton.
Namun demikian, harga ‘emas hitam’ yang masih tergolong tinggi, membuat penurunan volume ekspor batu bara belum terlalu berpengaruh besar terhadap nilai ekspor komoditas tersebut. Kondisi ini pun menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia. Namun demikian, tentu muncul pertanyaan, sampai kapan pesta batu bara tersebut terjadi secara global dan dapat dinikmati Indonesia?