Seorang siswa difabel di Makassar sujud syukur mendapat e-KTP dalam acara pencanangan gerakan pelayanan adminduk bagi penyandang disabilitas se-Sulawesi.
Jakarta, Beritasatu.com – Seorang siswa difabel di Makassar bersujud syukur ketika mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik . Rasa gembira tersebut diungkapkan Ilham, seorang siswa tuna grahita di SLBN 1 Makassar dalam acara pencanangan gerakan bersama pelayanan administrasi kependudukan bagi penyandang disabilitas melalui pendataan perekaman dan penerbitan dokumen kependudukan se-Sulawesi yang digelar di Baruga Karaeng Pattingalloang, Jumat .
“Salah satu siswa difabel yang menerima dokumen kependudukan, yaitu Ilham, siswa tuna grahita dari SLBN 1 Makassar, langsung mengekspresikan kegembiraannya dengan sujud syukur,” kata Zudan Arif Fakrulloh.KTP Masih Jadi Syarat Beli Migor Curah di Kramat Jati Zudan menerangkan layanan administrasi kependudukan bukan pelayanan dasar seperti layanan sektor pendidikan atau bidang kesehatan.
“Pelayanan dasar itu kalau tidak diberikan masyarakat akan menderita bahkan bisa mati. Misalnya, warga tidak punya dokumen penduduk, masyarakat masih tetap hidup. Namun tanpa dokumen adminduk hidupnya tidak akan bahagia seutuhnya karena pelayanan adminduk menjadi dasar dari semua layanan publik," ujar Zudan Arif Fakrulloh.Perubahan Nama Jalan, 50.
Acara tersebut juga dihadiri Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia. Dikatakan Angkie, Sulawesi Selatan masuk ke dalam 10 besar daerah dengan populasi penyandang disablitas terbanyak di seluruh Indonesia. "Sesuai arahan Presiden Jokowi pemerintah memastikan inovasi dan transformasi program yang menjamin inklusivitas disabilitas dapat terwujud dan bisa berjalan dan disiapkan dengan baik oleh Pemerintah Daerah," kata Angkie Yudistia yang hadir secara daring melalui Zoom Meeting.Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini