Surat kabar New York Times, pada Selasa (8/3), mengumumkan penarikan stafnya dari Rusia menyusul pemberlakuan Undang-undang media Moskow yang mengancam keberadaan harian tersebut.
“Undang-undang baru Rusia hendak mengkriminalisasi pelaporan berita yang akurat dan independen tentang perang di Ukraina,” demikian kata organisasi“Demi keselamatan dan keamanan staf kami yang bekerja di kawasan itu, kami memindahkan mereka keluar dari negara itu untuk sementara waktu,” demikian tambah pernyataan tersebut.
UU baru ini, yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin pada Jumat lalu, berisi ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun bagi penyebaran informasi yang “mencemarkan” pasukan militer Rusia, dan juga untuk menghukum semua seruan penjatuhan sanksi terhadap Moskow. Saluran media Barat lain telah menghentikan kegiatan koresponden mereka di Rusia karena khawatir akan dikenai sanksi, termasuk
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Ada Warkop NYC di New York, Pandji Pragiwaksono Senang Bisa Makan Bala-Bala - Pikiran-Rakyat.comKomika Indonesia, Pandji Pragiwaksono, yang saat ini tengah merintis karier di Amerika Serikat mengaku senang dengan kehadiran Warkop NYC.
Weiterlesen »
Bukan Cuma Covid-19, PD Na Young Seok Beber Kesulitan Syuting 'New Journey to The West'Sutradara Na Young Seok membeberkan mengenai kesulitan syuting acara ragam populer 'New Journey to The West' saat ini, sehingga belum muncul season baru yang telah dinantikan.
Weiterlesen »
Invasi terhadap Ukraina Picu Eksodus Bisnis Barat dari RusiaMcDonald dan New York Times telah bergabung dengan sejumlah bisnis Barat, yang menghentikan operasi mereka di Rusia, atau keluar total dari Rusia menyusul agresi militer negara itu ke Ukraina. Pukulan besar terhadap ekonomi Rusia sudah tentu akan berasal dari industri minyak dan gas Rusia yang...
Weiterlesen »
Andriy Voronin: Eks Striker Liverpool Yang Mundur Dari Dynamo Moscow Pasca-Invasi Rusia Ke UkrainaVoronin mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin setelah menggempur tanah airnya. Nama pertama sekaligus meminta dukungan dari seluruh dunia.
Weiterlesen »