Inisiatif membangun dana kesehatan global di kala krisis akibat pandemi melanda.
Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat negara-negara di dunia melek betapa pentingnya dana kesehatan global. Pembentukan dana kesehatan global ini menjadi salah satu yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia. Indonesia turut menyuarakan pembentukan dana kesehatan global.
Diskusi tersebut juga dilakukan dengan Kelompok Kerja Penguatan Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Kesehatan yang diketuai oleh Indonesia, Malaysia dan Amerika Serikat. PPR ini pun merupakan bagian dari rancangan Arsitektur Kesehatan Global. 2 dari 6 halamanTutup Kesenjangan DanaPrinsip-prinsip adil membangun Arsitektur Kesehatan Global, lanjut Tedros Adhanom Ghebreyesus, terdapat tata kelola diperlukan untuk memastikan respons global terkoordinasi dengan baik. Sistem dan alat yang diperlukan untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons epidemi dan pandemi dengan cepat.
“Kita harus tetap melakukan kesiapsiagaan pandemi dan darurat kesehatan masyarakat serta melibatkan komunitas tangguh. Selanjutnya, kita butuh intervensi kesehatan yang aman dan kerangka sistem Kesehatan yang tangguh untuk menyelamatkan nyawa,” tambah Tedros. Pada Februari 2022, WHO meluncurkan permintaan 23,4 miliar Dollar AS kepada negara-negara kaya untuk kebutuhan sumbangan melawan COVID-19. Sumbangan disalurkan ke Access to COVID Tools Accelerator untuk dapat digunakan sebagai dana darurat kesehatan global tahun ini.
Dana 23,4 miliar Dollar AS untuk membantu negara-negara yang paling berisiko, khususnya negara berpenghasilan rendah. Rencana strategis baru ini mengintegrasikan temuan-temuan utama dari Strategic Review bahwa ACT-A beralih ke fokus yang lebih bertarget dalam mengatasi kesenjangan akses di negara-negara yang kurang terlayani, memberikan vaksin, perawatan, tes dan peralatan pelindung yang paling dibutuhkan.
Rencana ACT-A untuk mengatasi ketidakadilan dalam akses ke vaksin, tes, dan perawatan COVID-19 akan membantu mencegah lebih dari 5 juta potensi kematian. Hal ini juga penting untuk pemulihan ekonomi global. IMF memperkirakan kerugian pendapatan global sebesar 5,3 triliun Dollar AS pada tahun 2026 jika sebagian besar dunia tetap tidak terlindungi dari COVID-19.
Tedros mencontohkan, saat pandemi Flu Spanyol pada 1918 terjadi guncangan ekonomi terbesar di abad ke-20 setelah masa perang dunia dan Depresi besar. Pada tahun 2003, dunia dihebohkan dengan SARS yang menyebabkan kerugian setidaknya 59 juta Dollar AS. Organization for Economic Cooperation and Development memperkirakan sebagian besar ekonomi negara akan kembali ke jalurnya seperti sebelum pandemi pada tahun 2023 mendatang. Namun, ada catatan, yaitu dengan utang yang lebih besar dan potensi pertumbuhan yang lemah.
“Satu pelajaran dari pandemi utamanya kesehatan adalah investasi. Saya pikir, kita akan mengatasi masalah soal pandangan kesehatan dilihat dari segi biaya dan sekarang beralih ke kesehatan sebagai investasi,” terang Tedros.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
WHO: Belum Ada Kematian Akibat OmicronOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memberikan kabar baik terkait pandemi Covid-19.
Weiterlesen »
Ubah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi dengan Taat Protokol KesehatanPakar mengingatkan perlunya terus memperkuat protokol kesehatan sebagai salah satu kunci untuk menuju endemi COVID-19, tak lagi pandemi COVID-19.
Weiterlesen »
Menkes: Pandemi Momentum Lakukan Transformasi Sistem KesehatanMENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk melakukan transformasi sistem kesehatan agar tercipta sistem kesehatan Indonesia yang lebih tangguh.
Weiterlesen »
Perludem: Isu Pandemi Tak Relevan untuk Tunda Pemilu 2024Perludem menegaskan, isu pandemi Covid-19 sudah tidak relevan untuk mendukung penundaan Pemilu 2024. Selengkapnya: 👇 Pemilu2024
Weiterlesen »
Awas! Perang Ukraina-Rusia Bisa Munculkan Varian Baru CovidKonflik antara Rusia dan Ukraina dapat berbuntut panjang terhadap pandemi Covid-19
Weiterlesen »
Pandemi Alasan Pemilu 2024 Ditunda, DPD: Pilkada 2020 Itu Kasus Sedang Tinggi Tapi Bisa Berhasil - Tribunnews.comPandemi Alasan Pemilu 2024 Ditunda, DPD: Pilkada 2020 Itu Kasus Sedang Tinggi Tapi Bisa Berhasil via tribunnews
Weiterlesen »