Paus Fransiskus meminta maaf atas pelecehan dan dugaan 'genosida budaya' terhadap anak-anak pribumi di sekolah Katolik berbasis asrama di Kanada. Internasional AdadiKompas
Paus Fransiskus tiba di Bandara Internasional Iqaluit menjelang pertemuan dengan alumni sekolah Katolik berasrama di Alun-alun Sekolah Dasar Nakasuk di Iqaluit, Nunavut, Kanada, Jumat, 29 Juli 2022 waktu setempat, sebelum mengakhiri lawatan enam hari ke Kanada. Paus meninggalkan Kanada pada Sabtu dini hari WIB untuk terbang lagi ke Vatikan.
IQALUIT, SABTU — Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, mengakhiri lawatan rekonsiliasinya dengan warga pribumi Kanada, Sabtu dini hari WIB. Selama tur enam harinya ke suku asli Inuit, Métis, dan First Nations, Paus meminta maaf atas pelecehan dan dugaan genosida terhadap anak-anak pribumi di sekolah Katolik berbasis asrama pada masa lalu.
Paus Fransiskus mengakhiri lawatannya dengan kembali meminta maaf dan pengampunan dari warga suku Inuit di Iqaluit, ibu kota Nunavut, teritori Kanada di Arktik. Kota berpenduduk 7.700 orang ini terletak di antara perbukitan berbatu yang menghadap ke Teluk Frobisher. Iqaluit dibangun pada April 1999 untuk suku Inuit dan hanya bisa dicapai dengan pesawat atau kapal laut.