Di pedesaan, perempuan adalah manajer kehidupan keluarga karena perannya dalam mengelola sumber daya alam. Ketika konflik terjadi, perempuan sangat rentan dan berpeluang menjadi korban ganda.
Sulimah, anggota Wadon Wadas gigih berjuang mempertahankan tanahnya. Kamis dia ikut ambil bagian dalam aksi bisu di jalan Desa Wadas, memprotes pengukuran tanah yang dilakukan pemerintah. Dia dan perempuan Wadas lain mengenakan topi besek, simbol tradisi perempuan setempat yang mungkin hilang, karena bambu sebagai bahan baku besek akan turut tumbang akibat tambang.
Bersama Sulimah, sekitar 100 anggota Gempadewa menggelar aksi bisu keliling desa. “Kami melakukan aksi bisu karena kami sudah kehabisan kata-kata. Sudah belasan kali kami melakukan protes dan menempuh jalur hukum, tetapi pemerintah tidak pernah mendengarkan kami,” kata Siswanto, tokoh pemuda Wadas. Aktivitas menganyam besek adalah penghidupan sekaligus ruang politik bagi perempuan Wadas yang terancam tambang.
“Padahal, waktu Pak Ganjar ke Wadas kami sambut baik, dan pulangnya kami bawakan duren dan hasil bumi lain, kok kami ke Semarang malah disambut kawat duri,” kata Kasmini dalam bahasa Jawa.Kebun atau aktivitas membuat besek, bagi perempuan Wadas bukan hanya soal pengisi waktu. Kegiatan ekonomi itu adalah sekaligus “ruang politik” bagi mereka, yang 99 persen berprofesi sebagai petani.
“Ini ke depan mau dikemanakan? Ketika hulu semuanya ini sudah rusak, otomatis kan semua ruang itu hilang. Tidak hanya ruang alamnya. Ruang politik dan ruang ekonomi, itu akan hilang semua,” paparnya. Wadon Wadas membawa 27 kendi mewakili jumlah mata air yang akan hilang akibat tambang di desa tersebut.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
'Hari ketika saya beritahu pacar, bahwa saya bukan laki-laki dan bukan perempuan' - BBC News Indonesia'Nathan adalah orang pertama yang ingin saya beri tahu (tentang kondisi non-biner saya). Tapi saya sangat takut.' Katje mengusulkan Hari Non-Biner Internasional 10 tahun lalu, yang diperingati kemarin, 14 Juli.
Weiterlesen »
Foto : Presiden Kabur ke Luar Negeri, Gelombang Demonstrasi di Sri Lanka Kian Tak Terkendali | merdeka.comPresiden Kabur ke Luar Negeri, Gelombang Demonstrasi di Sri Lanka Kian Tak Terkendali. Keadaan ekonomi Sri Lanka kian berantakan di tengah aksi protes yang semakin meluas. Kondisi ini diperparah dengan kaburnya Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri ke Maladewa.,Sri Lanka,Viral Hari Ini,Krisis ekonomi,kerusuhan,Demonstrasi,Bentrokan
Weiterlesen »
Terungkap, Laporan The Fed Buka-bukaan Resesi AS Kian di Depan MataTerungkap, Laporan The Fed Buka-bukaan Resesi AS Kian di Depan Mata: Survei ekonomi oleh The Fed menunjukkan kekhawatiran resesi yang meningkat dan lonjakan inflasi akan berlangsung sampai akhir tahun.
Weiterlesen »
Masih Ada 26,16 Juta Orang Miskin di RI, Gap dengan Si Kaya Kian LebarBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 26,16 juta orang. Jurang si kaya dan si miskin pun kian lebar.
Weiterlesen »
Rajapaksa Tiba di Singapura Setelah Menginap di Resor Mewah di MaladewaPresiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meneruskan pelariannya dari Maladewa ke Singapura. Selanjutnya ia diperkirakan akan bertolak ke Uni Emirat Arab. Internasional AdadiKompas
Weiterlesen »
Komnas Perempuan soal Penembakan di Rumah Kadiv Propam: Betul Ada Kekerasan SeksualKomnas Perempuan benarkan ada unsur kekerasan seksual dalam rangkaian insiden yang berakhir dengan baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Weiterlesen »