Karya Zaky Yamani ini merupakan peraih juara pertama Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun 2021.
LEMBU tak pernah tahu kenapa dia dikutuk tak bisa jauh-jauh dari rel kereta api. Kutukan yang membuat dirinya berkelana menumpang kereta api, melewati seluruh jalur yang ada di Jawa, selama 100 tahun kehidupannya.
Bahkan bagaimana dia mati pun sudah ada yang mengatur. Kerincing yang terkalung di lehernya membuat dia harus berurusan dengan dewa-dewa yang kian tersingkir saat tanah Jawa semakin tenggelam ke abad modern. Bersama-sama mereka hidup dalam ketidakpastian dan penantian. Menunggu tiba waktunya jasad atau sisi kerangka mereka ditemukan oleh manusia hidup, dikenali, dikuburkan dengan layak, serta dilantunkan doa-doa pengiring.
Lembu kecil kerap melihat arwah-arwah orang yang telah mati di sekitarnya. Mereka yang terbunuh akibat perkelahian, akibat kelelahan menjadi pekerja pembangunan rela kereta, hingga yang mati akibat berbagai bencana tetapi tak pernah mendapat prosesi penguburan yang layak. Hari demi hari, tahun demi tahun berganti, dari stasiun di Jawa Tengah hingga Batavia. Begitulah seratus tahun kehidupan Lembu berjalan. Sepanjang hidupnya ia bertemu banyak sosok, baik hanya singgah hingga yang berperan besar dalam hidupnya. Dari Lembu yang bodoh dan polos, jadi Lembu yang lancar membaca, dianggap sebagai orang suci pembawa berkah, berkela sebagai pendongeng, hingga berakhir sebagai sosok yang dituduh sebagai anggota komunis yang dibenci.
"Saat malam para buruh cangkul itu akan main kartu, minum-minum arak, mengisap candu, meniduri para pelacur, atau menanggap ronggeng yang penarinya adalah perempuan-perempuan itu juga. Kadang-kadang ada yang berkelahi dan saling cangkul sampai mati." Penggambaran suasana dan narasi cerita pada setiap masa di novel diilustrasikan penulis dengan sangat detail. Itu membuat alur cerita terasa lebih nyata, pembaca akan ikut merasakan perubahan-perubahan suasana yang terjadi dari tahun ke tahun sejak era penjajahan hingga pasca kemerdekaan.Mitos masyarakat Jawa dan pewayangan dapat dikatakan sebagai salah satu unsur yang paling menonjol dalam novel ini.
Keputusan penulis menghadirkan keempat tokoh Punakawan juga menjadi salah satu hal yang paling mengesankan untuk dilakukan. Masing-masing tokoh Punakawan memiliki peran krusial di setiap fase kehidupan Lembu.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Penampakan Uji Jalur Kereta Cepat Jakarta-BandungKereta Inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) sedang menjajal jalur untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Weiterlesen »
Perdana! Kereta Inspeksi Jajal Rel Kereta Cepat Jakarta-BandungPersiapan uji dinamis kereta inspeksi (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dalam rangka G20 Showcase terus dilakukan. Perdana, kereta inspeksi KCJB akhirnya menjajal rel kereta cepat pada Kamis, (10/11).
Weiterlesen »
Ada Pembatasan Penerbangan KTT G20, Masyarakat Diimbau Atur Kembali Jadwal Perjalanan ke BaliPemerintah mengimbau masyarakat untuk mengatur kembali jadwal perjalanan ke Bali selama gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, lantaran adanya pembatasan
Weiterlesen »
Kasus Covid Naik Lagi, Syarat Perjalanan Kudu PCR & Antigen?Cek syarat perjalanan terbaru yang diberlakukan pemerintah!
Weiterlesen »
Belajar Sukses dari Perjalanan Erick ThohirKeberhasilan dalam hidup merupakan hasil dari usaha dan dukungan berbagai pihak. Kalimat ini berdasarkan pengalaman Erick Thohir yang dituang dalam buku ”(Bukan) Buku Kisah Sukses Erick Thohir”. Ekonomi AdadiKompas
Weiterlesen »
Profil Farel Prayoga, Perjalanan Viral Ojo Dibandingke hingga Menyanyi di Istana - Pikiran-Rakyat.comSebelumnya Farel memiliki nama lahir yang berbeda. Sang ibu menuturkan bahwa Farel memiliki nama lahir Langgeng Prayoga.
Weiterlesen »