Sindikasi ini melibatkan kalangan internal dan eksternal.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jabar memastikan, penyalahgunaan gas elpiji bersubsidi yang berhasil diungkap di Kecamatan Patok Besi, Kabupaten Subang, merupakan sebuah sindikat.
Sampai saat ini, kata Arief, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Keduanya yaitu TA pengusaha dan MH seorang mandor di perusahaan tersebut. Keduanya kini sudah ditahan di Mapolda Jabar untuk proses penyidikan lebih lanjut. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Pol Arief Rahman saat memimpin penggerebegan pengalahgunaan elpiji bersubsidi di Kabupaten Subang.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Arief, tidak tertup kemungkinan adanya tersangka baru. Karena itu, imbuh dia, penyidik masih terus menggali keterangan terhadap para saksi yang dibawa ke Mapolda Jabar. Terkait barang bukti mobil truk pengangkut tabung gas elpiji, sambung Arief, polisi menitipkannya di depot Pertamina terdekat dengan pertimbangan keamanan."Barang bukti tangki dan mobil truk pengangkut tabung gas ilegal kita amankan di Depot Pertamina terdekat. Ini untuk pengamanan barang yang mudah terbakar sesuai SOP Pertamina," kata dia.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Usut Kasus Polisi Tembak Polisi, Polisi: Kami SeriusMabes Polri mengungkapkan kerja tim khusus yang dibentuk Kapolri untuk mengungkap kasus baku tembak antaranggota kepolisian di rumah Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo secara objektif, transparan, dan akuntabel.
Weiterlesen »
Polisi Bekuk 4 Pengoplos Gas Elpiji Subsidi di BekasiPolisi dari Polrestro Bekasi Kota membekuk empat pengoplos gas elpiji subsidi 3 kg ke dalam tabung gas elpiji 12 kg dan 50 kg.
Weiterlesen »
Terungkap Penyalahgunaan Elpiji Bersubsidi di Subang, Begini Cara Pelaku hindari PolisiDari keterangan pelaku, aktivitas ilegal selama 2 bulan terakhir dilakukan pada malam hari di atas 24.00 WIB hingga pagi hari agar tidak ketahuan.
Weiterlesen »
Komnas HAM Belum Perlu Bergabung dalam Pengusutan Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Alasannya...Komnas HAM secara tegas menolak untuk bergabung dengan tim pencari fakta terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigpol J Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Weiterlesen »