Private Placement Garuda Indonesia, Erick Thohir: Jangan Jual Murah, Jangan Mau Ditipu Sindonews BukanBeritaBiasa .
Dari transaksi private placement, Erick Thohir meminta agar manajemen maskapai Garuda Indonesia menawarkan harga saham yang wajar atau tidak lebih rendah. Menurutnya, BUMN jangan membiasakan diri menjual saham yang nilainya di bawah rata-rata.
Erick Thohir memandang market atau pasar BUMN sangat potensial. Karena itu setiap aksi korporasi perseroan harus memberikan value added bagi masyarakat dan negara.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Jokowi Sindir Sekaligus Apresiasi Kinerja Bank MandiriJokowi apresiasi laba Bank Mandiri tumbuh 47%, 'tetapi jangan-jangan bunganya tinggi banget'.
Weiterlesen »
Siap-siap Tarik Investor, Garuda Mau Private PlacementGaruda Indonesia akan segera menggelar penambahan modal tanpa memesan efek terlebih dahulu untuk menarik investor. Kapan?
Weiterlesen »
Laba Bank Melonjak, Jokowi: Jangan-jangan Bunganya KetinggianJokowi kaget mendengar laba PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang tumbuh tinggi hingga menyentuh Rp 41 triliun sepanjang 2023.
Weiterlesen »
Jokowi Sindir Laba Perbankan Melesat: Jangan-Jangan Bunga Bank KetinggianPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pertumbuhan laba perbankan yang tumbuh melangit.
Weiterlesen »
Jokowi Sindir Laba Jumbo Perbankan: Jangan-Jangan Bunganya KetinggianPresiden mengapresiasi kredit perbankan yang disalurkan ke masyarakat sehingga membuat laba perbankan juga tinggi. Namun ia mengisyaratkan agar bunga bank turun
Weiterlesen »
Jokowi Singgung Laba Bank Meroket: Jangan-Jangan Bunganya Ketinggian | merdeka.comJokowi sempat bertanya kepada Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Dia mendapat laporan, penyaluran kredit Bank Mandiri pada 2022 lalu tumbuh 14,9 persen. Capaian itu turut berimbas terhadap pendapatan laba perseroan di sepanjang tahun lalu yang tumbuh di angka Rp 41 triliun.,Suku bunga,Kredit Bank,Presiden Jokowi,Perbankan,Ekonomi Indonesia,KILAS,Jakarta
Weiterlesen »