Presiden Rusia Vladimir Putin melawat ke Teheran pada Selasa (19/7) untuk menemui pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak menginvasi Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin melawat ke Teheran pada Selasa untuk menemui pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak menginvasi Ukraina.
Lawatan Putin ke Iran akan terjadi secara bersamaan dengan kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Keduanya lantas akan bertemu di ibu kota Iran itu untuk mendiskusikan sebuah kesepakatan untuk melanjutkan ekspor gandum Ukraina di Laut Hitam, serta membahas ancaman Erdogan untuk meluncurkan operasi lainnya di utara Suriah, yang ditentang Moskow.
Pemimpin Kremlin berusia 69 tahun itu baru melakukan sedikit perjalanan ke luar negeri dalam beberapa tahun terakhir akibat pandemi COVID-19 dan krisis yang dipicu oleh invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Perjalanan luar negerinya yang terakhir, ke China, dilakukan pada Februari lalu.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Putin Pecat Dmitry Rogozin sebagai Kepala Badan Antariksa RusiaPadahal Rogozin selama ini gigih membela invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Vladimir Putin pada Jumat memecat Dmitry Rogozin sebagai Kepala Badan Antariksa...
Weiterlesen »
Putin Menantang Barat: Sanksi Tak Mempan Isolasi RusiaVladimir Putin menyebut sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat tidak akan mengubah perkembangan Rusia. TempoDunia
Weiterlesen »
Putin: Barat Tak Bisa Mengisolasi Rusia dari Seluruh DuniaSejak mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia telah dihantam dengan rentetan sanksi Barat, yang dirancang untuk mengisolasinya dari ekonomi global....
Weiterlesen »
Putin, Erdogan akan Bahas Mekanisme Ekspor Gandum di IranPresiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, akan bertemu Selasa (19/7) di Teheran untuk membahas mekanisme ekspor gandum Ukraina.
Weiterlesen »
Ibu para tentara Rusia angkat bicara: 'Kami benci Putin, kami ingin perang segera berakhir' - BBC News IndonesiaSeorang ibu di Rusia yang anaknya dikirim ke Ukraina untuk berperang mengatakan tak ada yang memberitahu kapan, di mana dan bagaimana anaknya hilang. Sampai suatu hari, teman putranya mengatakan anaknya tewas terhantam bom.
Weiterlesen »