Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali dibuka merana pada hari ini, karena investor terus mengkhawatirkan potensi resesi di AS.
Sebelumnya pada Kamis kemarin, Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel pada bulan lalu turun menjadi 0,6%, dari sebelumnya sebesar 1,3% pada Oktober lalu. Angka ini juga lebih rendah dari ekspektasi pasar dalam polling Dow Jones yang memperkirakan penurunan sebesar 0,3%.
Aksi jual di Wall Street sudah dimulai sejak Rabu lalu, setelah bank sentral AS mengisyaratkan bahwa mereka masih akan melanjutkan sikapThe Fed juga memproyeksikan bahwa Federal Fund Rates akan mencapai puncaknya pada 5,1% tahun depan, lebih tinggi dari perkiraan pasar.Sebelumnya pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi kisaran 4,25% - 4,5%. Kenaikan ini sudah sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya.
Dengan ini, maka The Fed sudah menaikkan suku bunga acuannya hingga 425 bp sepanjang tahun ini. Sebelum pertemuan terakhir, The Fed sempat menaikkan suku bunga acuannya hingga 75 bp dalam empat kali beruntun.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
The Fed Kerek Suku Bunga 50 bsp, Wall Street AmbrukWall Street melemah di setelah pengumuman kenaikan suku bunga The Fed dan rencana kenaikan lagi tahun depan.
Weiterlesen »
The Fed Kerek Suku Bunga 50 bps, Wall Street AmbrukWall Street melemah setelah pengumuman kenaikan suku bunga The Fed dan rencana kenaikan lagi tahun depan.
Weiterlesen »
Tren Staycation Diprediksi Berlanjut pada 2023Meski ada ancaman resesi tahun depan, namun tren staycation diprediksi masih cukup tinggi.
Weiterlesen »
Transformasi BUMN oleh Menteri Erick Dinilai Kunci Hadapi ResesiMenteri BUMN Erick Thohir mendorong cetak biru BUMN 2024 hingga 2034. Salah satu isi dari cetak biru tersebut adalah hanya akan menyisakan 30 BUMN.
Weiterlesen »