Revisi Aturan BBM Subsidi Belum Rampung, Pakar: Akibat Salah Perhitungan
Bisnis.com, JAKARTA - Kurangnya antisipasi pemerintah atas keputusan perubahan jenis bahan bakar minyak bersubsidi dari Premium ke Pertalite dinilai menjadi penyebab lamanya proses revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.
Selain dari sisi volume, harga jual Pertalite yang lebih tinggi membuat beban yang ditanggung pemerintah akan lebih besar dibandingkan sebelumnya, terlebih adanya kondisi kenaikan harga minyak mentah dunia. Namun, Komaidi menilai PT Pertamina masih dapat melanjutkan langkah awal pembatasan pembelian Pertalite den penggunaan aplikasi, meski belum secara spesifik.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Pakar UGM Nilai Penggunaan MyPertamina Akan Bermasalah di Lapangan, Tak Efektif Tekan Subsidi BBMPakar ekonomi UGM Fahmy Radhi menilai penggunaan MyPertamina untuk membeli Pertalite dan solar akan menemui banyak masalah di lapangan.
Weiterlesen »
Kebijakan Baru Pembelian BBM Subsidi, DPR : MyPertamina Harus Disosialisasikan dengan Baik!Sementara uji coba dilakukan di 11 daerah di lima provinsi. Untuk mendaftar, warga bisa membuka website subsiditepat.mypertamina.id.
Weiterlesen »
Pelaku Angkutan Penyeberangan Minta Perbesar Alokasi Subsidi BBM | Ekonomi - Bisnis.comPT Dharma Lautan Utama meminta pemerintah menambah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi angkutan penyeberangan.
Weiterlesen »
Beli Pertalite Harus Pakai MyPertamina, Staf KSP Bilang Biar Subsidi BBM Tepat SasaranMulai 1 Juli, masyarakat yang akan membeli Pertalite atau solar subsidi harus melalui aplikasi MyPertamina. TempoNasional
Weiterlesen »
Tambahan Anggaran Subsidi BBM dan LPG untuk Kurangi Beban MasyarakatMasyarakat diharapkan sadar, bahwa BBM dan LPG subsidi, hanya diperuntukkan bagi kalangan tidak mampu.
Weiterlesen »