Laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, vaksin Covid-19 kurang efektif terhadap varian Omicron untuk anak-anak
Dr. Leana Wen, seorang dokter darurat dan profesor kebijakan dan manajemen kesehatan di Sekolah Kesehatan Masyarakat Institut Milken Universitas George Washington. Dia juga penulis"Lifelines: A Doctor's Journey in the Fight for Public Health" dan ibu dari dua anak kecil.
Wen mengatakan kalau dirinya mengajak orang tua melihat data dengan perspektif yang berbeda. Meskipun vaksin pada anak-anak yang lebih kecil, namun masih melindungi mereka dari penyakit parah, dan itulah alasan terpenting mengapa vaksinasi dilakukakn, yakni untuk mencegah rawat inap dan kematian. Para ilmuwan tidak tahu mengapa vaksin menunjukkan efektivitas yang lebih rendah pada anak-anak yang lebih muda dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.
"Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa itu terkait dengan dosis. Dosis vaksin Pfizer yang diberikan kepada anak berusia 12 tahun ke atas adalah 30 mikrogram, dibandingkan dengan 10 mikrogram untuk mereka yang berusia 5 hingga 11 tahun. Semakin tinggi dosisnya, semakin tinggi kemungkinan efek sampingnya, itulah mengapa dosis yang lebih rendah dipilih untuk kelompok yang lebih muda.
Ada beberapa penjelasan lain dari data tersebut. Mungkin saja pada saat infeksi Omicron, begitu banyak anak kecil yang terpapar Covid-19 sehingga efek vaksinasi berkurang. Perlu juga dicatat bahwa efektivitas melawan infeksi simtomatik juga berkurang pada orang dewasa, dan itulah sebabnya CDC merekomendasikan dosis booster untuk semua yang berusia 12 tahun ke atas. Namun, kita dapat melihat bahwa vaksinasi masih melindungi kelompok usia yang lebih muda ini terhadap penyakit parah.