Dokter urologi dari RS Sanglah Bali dan Dr Soetomo Surabaya melaporkan kasus langka penis patah di jurnal internasional. Apa sih yang membuatnya disebut langka?
Kasus penis patah yang dilaporkan dialami oleh pria 44 tahun yang masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat dan pembengkakan penis. Dilaporkan, pasien mengalami 'crack' saat bercinta dengan posisi woman on top alias wanita di atas.
Dalam publikasinya di International Journal of Surgery Case Reports, tim dokter menyebut pasien mengalami robekan sebesar 3 cm di kedua corpus covernosum, yakni rongga yang banyak teraliri darah saat ereksi.Kerusakan yang terjadi sekaligus di kedua bagian ini, atau bicorpora, disebut sebagai kasus langka yang hanya ditemukan pada 5-14 persen kasus penis patah. Nah yang bikin lebih langka adalah, kasus ini juga disertai dengan kerusakan pada corpus spongiosum.
Laporan ilmiah ini juga menyebut beberapa posisi bercinta yang paling rentan memicu penis patah. Salah satunya adalah doggy style yang dikaitkan dengan fraktur ganda pada 10 persen pasien penis patah. "Sebuah penelitian menyebut patah penis biasanya terjadi ketika wanita berada pada posisi superior. Ini terjadi ketika seluruh berat badan mendarat di penis yang ereksi atau ketika penis yang ereksi menabrak perineum wanita," tulis laporan tersebut.