Seorang tentara bayaran Suriah mengaku akan pergi bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina demi uang belaka untuk anak-anaknya, walau menyadari kemungkinan tidak akan pulang.
Rusia 'tawarkan gaji Rp100 juta per bulan kepada tentara bayaran Suriah untuk bertempur di Ukraina, petempur: 'Demi anak-anak'Pasukan Ukraina mempertahankan posisi di dekat Kyiv pada tanggal 28 Maret 2022. Moskow mengatakan terdapat 16.000 petempur Timur Tengah yang bergabung dengan pasukannya di Ukraina.
Keterangan ini setidaknya didapat dari seorang tentara bayaran Suriah yang siap dikirim ke Ukraina dan juga dari sebuah lembaga swadaya masyarakat di Suriah.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Serangan Rusia ke Ukraina, Ini Usulan dari Klub Liga UkrainaMeski sudah ada klaim Moskwa akan mengurangi serangan militer, pada kenyataannya, Rusia masih menyerang kota Chernigiv
Weiterlesen »
Tuan rumah perundingan Rusia-Ukraina, Presiden Erdogan berpesan sudah waktunya ada 'hasil nyata' - BBC News IndonesiaPresiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan persahabatan Turki dengan Rusia maupun Ukraina mendorongnya untuk menjadi tuan rumah perundingan dalam upaya mengakhiri tragedi perang namun ia juga menggarisbawahi bahwa semuanya tergantung pada kedua belah pihak.
Weiterlesen »
Menhan Rusia Sergei Shoigu Muncul, Tujuan Operasi Militer Rusia ke Ukraina Tercapai - Tribunnews.comTujuan utama Rusia mendemiliterisasi dan mendenazify Ukraina. Tujuan berikutnya membebaskan wilayah Donbass dari serangan militer Kiev.
Weiterlesen »
Tingginya Jumlah Jenderal Rusia yang Tewas Bertempur di Ukraina Tunjukkan Masalah di Militer RusiaTewasnya sejumlah jenderal dan perwira menengah Rusia di Ukraina mengungkap sejauh mana celah kelemahan dan masalah logistik yang dihadapi tentara Rusia.
Weiterlesen »
Perundingan Rusia-Ukraina di Turki, Rusia janji akan kurangi operasi militer di Ukraina utara - BBC News IndonesiaDelegasi Rusia dalam perundingan dengan Ukraina mengatakan Moskow memutuskan untuk 'secara drastis mengurangi' operasi militer di Kyiv dan Chernihiv menyusul perundingan yang ditengahi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul.
Weiterlesen »