Serangan Rusia terhadap Ukraina melahirkan pro kontra. Potensi penguasaan Rusia terhadap Kiev menjadi sinyal invasi Rusia semakin menemukan eskalasinya. Bagaimana reaksi dunia? Riset AdadiKompas RanggaEkaSakti1 KompasData
Seperti yang telah diduga, serangan Rusia ke Ukraina berlangsung cepat dan mematikan. Bukan hanya menduduki wilayah dengan tendensi Pro-Kremlin, Rusia telah merangsek jauh hingga ke kota vital seperti Kharkiv dan Kherson bersamaan dengan terus mundurnya pasukan Ukraina yang terseok. Jika terus berlanjut, kejatuhan Ibukota Ukraina Kiev hanya tinggal menghitung hari.
Jatuhnya Kiev dapat diartikan sebagai kemenangan Putin. Tidak tertutup kemungkinan jika pemerintahan Ukraina akan berada di bawah kontrol Kremlin ketika Kiev sudah diduduki. Jika hal ini terjadi, akan banyak kemungkinan lain yang bisa muncul di kemudian hari. Bukan hanya untuk memutus akses bantuan militer dan kemanusiaan di sebelah utara, pergerakan dari militer Rusia juga merupakan upaya untuk memutus akses ekonomi Ukraina. Hal ini utamanya terpantau dari pergerakan militer Rusia di bagian selatan Ukraina. Pada 2 Maret lalu, pasukan Russia berhasil menduduki Kota Kherson, kota Pelabuhan yang cukup sentral bagi Ukraina.
Telah berjalan kurang lebih seminggu, invasi Rusia di Ukraina ini telah merenggut korban jiwa dan luka-luka. Di sisi Ukraina, terdapat sekitar 2.800 pasukan tewas, 3.700 mengalami luka-luka dan 572 lainnya ditangkap dan dijadikan tawanan perang. Di sisi Rusia, 498 orang pasukan meninggal dunia, 1.597 luka-luka dan sekitar 200 lainnya tertangkap dan ditahan oleh Ukraina.
Dengan semakin intensnya serangan Rusia dalam waktu dekat, korban pun dapat dipastikan akan terus berjatuhan. Terlebih lagi, Rusia tak segan menggunakan senjata mematikan yang sebelumnya telah mereka “uji” di Suriah ketika mendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Tak ayal, protes demi protes pun terjadi di berbagai titik di Rusia. Alih-alih didengar, para pengunjuk rasa justru mengalami represi dari aparat Rusia. Setidaknya, telah terdapat sekitar 2.000 warga Rusia yang ditahan akibat berdemo melawan pemerintah. Meskipun begitu, sebagian warga Rusia masih belum takut dan tetap menjalankan aksi protes.Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap sejumlah hal yang menjadi syarat mengakhiri invasi di Ukraina.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Rusia Izinkan Warga Melarikan Diri, Presiden Ukraina Bantah Kabur - Tribunnews.comBerikut update terbaru dari memanasnya invansi Rusia ke Ukraina, termasuk Rusia melakukan genjatan senjata, izinkan warga melarikan diri.
Weiterlesen »
Perang Ukraina Vs Rusia, Ukraina Sebut Rusia Tak Patuhi Gencatan Senjata | Kabar24 - Bisnis.comUkraina menyebut bahwa Rusia tidak sepenuhnya mematuhi gencatan senajata, sebaliknya Rusia menuding Ukraina tembaki tentaranya.
Weiterlesen »
UNIK GLOBAL: Pengemudi Ukraina Ejek Tank Mogok Rusia | Pejuang Ukraina Olesi Peluru Minyak BabiRangkuman berita-berita unik dari perang Rusia-Ukraina.
Weiterlesen »
Perang Rusia Ukraina: Porsche Donasikan Rp 15 Miliar untuk UkrainaVolkswagen dan anak perusahaannya, Porsche dilaporkan telah masuk dalam daftar produsen mobil penyumbang donasi untuk Ukraina.
Weiterlesen »
Kiev: Invasi Rusia Tak Akan Terjadi Jika Ukraina Miliki Senjata NuklirJika kami adalah pemilik senjata nuklir saat ini, saya pikir perang ini tidak akan dimulai, tragedi ini tidak akan dialami oleh bangsa saya, kata penasihat wakil...
Weiterlesen »
Pasukan Ukraina Gelar Pernikahan di Tengan Perang Rusia-UkrainaAnggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina Lesia Ivashchenko menikah dengan Valerii Fylymonov di tengah perang Rusia-Ukraina
Weiterlesen »