Alasan berbohong soal Covid-19 karena warga AS ingin jalankan kebebasan pribadi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada puncak pandemi Covid-19, lebih dari 40 persen orang Amerika ditemukan tidak jujur tentang kondisi mereka yang sebenarnya. Survei nasional menunjukan peserta memilih berbohong tentang apakah mereka memiliki virus atau mengabaikan tindakan pencegahan keamanan.
Mereka juga tidak jujur tentang status vaksinasi. Alasan paling umum dari kurangnya transparansi tersebut adalah karena orang ingin merasa normal atau menjalankan kebebasan pribadi. "Beberapa orang mungkin berpikir jika mereka berbohong tentang status Covid-19 mereka sekali atau dua kali, itu bukan masalah besar," kata Fagerlin dalam rilis berita University of Utah.
"Ketika orang tidak jujur tentang status Covid-19 mereka atau tindakan pencegahan apa yang mereka ambil, itu dapat meningkatkan penyebaran penyakit di komunitas mereka," kata Levy dalam rilisnya.