Peta elektabilitas Parpol di luar 3 besar juga mulai bergeliat.
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Survei yang dilakukan Accurate Research and Consulting Indonesia menunjukkan persaingan elektabilitas partai politik di Jawa Timur berjalan ketat, menjelang Pemilu 2024. PKB memang masih berada di posiai teratas dengan raihan elektabilitas 17,8 persen. Namun selisihnya tidak terlalu jauh dengan PDI Perjuangan yang ada di posisi dua dengan elektabilitas 14,1 persen.
Baihaqi melanjutkan, di posisi ke tiga ada l Gerindra dengan elektabilitas yang selisihnya juga tidak terlalu jauh. Elektabilitas Gerindra berada di angka 13,9 persen. Baihaqi melanjutkan, peta elektabilitas Parpol di luar 3 besar juga mulai bergeliat. Tergambar dari elektabilitas Golkar yang mulai memangkas jarak dengan PKB, PDIP, dan Gerindra, dengan raihan 12,6 persen.
Baca Juga Baihaqi melanjutkan, pada survei ARCI yang dilakukan Agustus 2022, elektabilitas Golkar di Jawa Timur masih 10,2 persen. Artinya dalam tiga bulan mengalami kenaikkan lebih dari dua persen. Baihaqi melanjutkan, di posisi kelima ada Demokrat dengan elektabilitas 11,4 persen. Di luar itu, partai-partai seperti PPP, PKS, PAN, NasDem, elektabilitasnya di Jatim tidak tidak sampai 5 persen.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Survei Ungkap Tiga Cawagub Jatim Paling Potensial |Republika OnlineFigur dengan elektabilitas tertinggi cawagub 2024, yakni Emil, Eri, dan Achmad Fauzi.
Weiterlesen »
Ini Respons Parpol-Parpol di Kota Probolinggo soal Rencana Perubahan DapilTercatat, hanya lima parpol yang mengajukan tambahan dapil.
Weiterlesen »
Article headlineGELORA.CO -Rilis Survei terbaru Media Survei Nasional (Median) bertajuk 'Peta Terkini Persaingan Partai dan Capres Pemilu 2024', ...
Weiterlesen »
Survei: Kepercayaan ke Polri Mulai Meningkat |Republika OnlinePeningkatan disebabkan penanganan sejumlah kasus yang dilakukan baik dan cepat.
Weiterlesen »
UMP Naik, Tapi Jangan Sepelekan Fenomena PHK!Dewan Pengupahan Ungkap Alasan UMP DKI Jakarta Naik 5,6%
Weiterlesen »