Orang yang minum teh diyakini memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular dibanding orang yang tidak minum teh hitam. Ini berkaitan dengan kandungan flavonoid pada teh hitam. Kesehatan AdadiKompas
Peminat teh mengikuti kelas Foundation of Tea From Leaf to Cup dari ahli teh Ratna Somantri di ABCD School of Coffee, Jakarta, awal Agustus 2019.
JAKARTA, KOMPAS — Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi teh hitam dapat mengurangi risiko kesehatan di masa depan. Kandungan flavonoid pada teh mengurangi risiko penumpukan garam kalsium atau kalsifikasi pada pembuluh aorta perut. Adapun kalsifikasi ini merupakan tanda risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian tersebut dilakukan Institut Penelitian Inovasi Nutrisi dan Kesehatan Edith Cowan University , Australia. Ada 881 warga lansia perempuan yang terlibat dalam penelitian ini. Usia median para partisipan adalah 80 tahun.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Perluas Sanksi terhadap Rusia dan Belarusia, Selandia Baru Memasukkan 22 Orang Lagi dalam Daftar Hitam Pihak berwenang Selandia Baru telah menjatuhkan sanksi terhadap 22 orang Rusia dan Belarusia, serta sejumlah perusahaan di sektor minyak
Weiterlesen »
Makanan dan Minuman Ini Cocok untuk Musim Hujan, Sup Hangat dan Teh herbalBerikut adalah beberapa jenis makanan dan minuman agar tetap terhidrasi selama musim hujan.
Weiterlesen »
Korban Gempa Cianjur M 5,6: 2 Orang Tewas dan 4 Orang Luka-LukaBPBD Cianjur melaporkan 2 korban tewas akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, pada Senin (21/11/2022).
Weiterlesen »
Fakta Mengejutkan BKN: 1 Orang PNS Bisa Layani 70 OrangBKN menyebutkan bahwa arus distribusi PNS di sejumlah wilayah belum seimbang
Weiterlesen »