Program Air untuk Sumba yang diinisiasi Save the Children Indonesia bekerjasama dengan Perkumpulan Stimulant Institute membuka akses air bersih melalui keran air untuk 300 keluarga di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Satu per satu jerigen dan ember milik Dorkas Bili terisi penuh oleh air yang tercurah dari sebuah keran air yang berjarak hanya 500 meter dari rumahnya. Sejak keran air itu terpasang pada November 2021, perempuan berusia 54 tahun itu tidak lagi perlu berjalan lebih dari 2 kilometer untuk mengambil air bersih dari mata air Wee Ranu.
Dorkas dan Josua adalah sebagian dari 2.137 warga di Desa Tana Rana yang menikmati air bersih dari “Program Air untuk Sumba” yang diinisiasi oleh Save the Children Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan Stimulant Institute dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumba Barat. “Hujan-hujan kita pergi timba air di Wee Ranu, mencuci, biar hujan-hujan kita pergi angkat air,” cerita Mesuda Manunda .Pompa yang mengalirkan air ke bak penampungan digerakkan menggunakan teknologi Energi Baru Terbarukan dengan mengandalkan energi listrik yang bersumber dari energi Matahari. Air mengalir sejak pukul 08.00 hingga sore hari.
Mata air Wee Ranu yang menjadi sumber air bersih bagi warga di empat dusun di desa Tana Rara, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 14 September 2021.