Pengamat politik UGM Wawan Mas'udi menilai daripada menunda pemilu 2024, kalangan partai politik dapat menunjukkan kinerja lewat anggotanya. via: detikedu
pemilu 2024
"Pemilu itu alat mengontrol jalannya pemerintahan, baik di eksekutif maupun di legislatif. Artinya pemilu yang rutin itu merupakan fondasi bagi demokrasi elektoral yang kita punya, kalau fondasinya saja dipersoalkan, maka perkembangan demokrasi kita jelas akan mengarah pada kemunduran," kata Wawan seperti dilansir dari laman UGM, Selasa .Menurut Wawan, pemilu dan pergantian kekuasaan yang bersifat rutin merupakan ukuran paling dasar sehingga jangan sampai diganggu.
"Dan kita tahu hampir semua negara ketika pandemi menghebat, banyak yang menjadwal ulang. Kalau kemudian pemilu 2024 ditunda dengan alasan yang tidak jelas bisa berbahaya, bisa-bisa masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang telah terbangun," ucap Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM tersebut.Menunda pelaksanaan pemilu menurut Wawan merupakan proses yang berat.
Karena itu, sambungnya, masyarakat nampaknya siap untuk perhelatan pemilu tahun 2024. Ia mengatakan, pilkada langsung yang seharusnya dilaksanakan 2019 dan diundur 2020 karena pandemi menjadi modal pengalaman yang cukup.