Pembakaran Al-Qur'an Swedia kembali dilakukan oleh seorang ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark.
Aksi pembakaran Al-Qur'an dilakukan ketika Swedia sedang berjuang meyakinkan presiden Recep Tayyip Erdogan agar bisa mendapatkan izin bergabung dengan NATO. Rasmus Paludan, pria 41 tahun, disebut mempunyai izin untuk membakar salinan Al-Qur'an di depan gedung, bertepatan dengan dua demonstrasi terkait yang direncanakan untuk memprotes Turki.
Lebih lanjut mengenai pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan Rasmus Paludan, simak paparan Shinta Zahara, selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia berikut ini.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Al-Qur'an Dibakar di Swedia, PBNU Minta Umat Muslim Tak TerprovokasiKetua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Mohammad Mukri sangat menyayangkan aksi pembakaran Al-Quran di Stockholm, Swedia pada Sabtu (21.1.2023). Ketua Pengurus...
Weiterlesen »
Al-Qur'an Dibakar di Swedia, Fadli Zon Beri Respons BeginiPolitikus rasis sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan, membakar salinan kitab suci Al-Quran. Aksinya ini mengundang reaksi dari Anggota DPR, Fadli Zon. Politikus...
Weiterlesen »
Dunia Mengutuk Pembakaran Al-Qur'an oleh Pemimpin Partai Garis Keras di SwediaPBB Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an saat demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).
Weiterlesen »