Deputi Bidang Pemberantasan PPATK Tuti Wahyuningsih mengatakan pihaknya menemukan lebih dari Rp 1,6 triliun transaksi mencurigakan.
"Secara umum, berdasarkan basis data pelaporan transaksi keuangan mencurigakan selama periode 1 Januari 2021-Maret 2022 terdapat sebanyak lebih dari 50 LTKM dengan total nilai transaksi lebih dari Rp 1,6 triliun.
Dalam upaya menyembunyikan dan menyamarkan hasil kejahatannya, jelas Tuti, pelaku kejahatan menggunakan metode transaksi melalui Payment Gateway. Di samping itu, dana investasi ilegal juga terafiliasi dengan entitas pengelola sejumlah situs judi online.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Pemerintah Sebut Harga Keekonomian Pertamax Bisa Rp 16.000 Per LiterKementerian ESDM menyebutkan harga Pertamax Pertamina secara keekonomian saat ini bisa mencapai Rp 16.000 per liter.
Weiterlesen »
Polisi Sebut Total Aset Milik Indra Kenz yang Disita Rp 55 Msampai dengan saat ini total aset milik crazy rich asal Medan, Sumatera Utara yang telah disita oleh Bareskrim Polri totalnya mencapai Rp 55 miliar.
Weiterlesen »
PPATK Bekukan 17 Rekening Terkait Investasi Ilegal Senilai Rp77 Miliar | merdeka.comPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kembali melakukan pemantauan terhadap aliran dana dari investor ke berbagai pihak, terkait dengan produk investasi ilegal. Kali ini terdapat 17 rekening dibekukan sementara dengan nilai Rp77,945 miliar.
Weiterlesen »
Akibat Banjir Sawah 995 Hektar di Banyumas Gagal Panen, Kerugian Rp 20 Miliar LebihBanjir di Banyumas bagian selatan merusak tanaman padi. Luas sawah yang terendam dan terancam gagal panen adalah 995 hektar yang berada di tiga kecamatan.
Weiterlesen »
KPK Sebut 2 Eks Pejabat Kemenkeu Terima Rp 600 Juta dan USD 55.300 Terkait Suap DID Tabanan - Tribunnews.comKPK mengungkap dua mantan pejabat Kementerian Keuangan Rifa Surya dan Yaya Purnomo mendapatkan Rp 600 juta dan 55.300 dolar AS
Weiterlesen »