Dolar AS Hampir Rp 15.000, Ini Imbasnya ke Kehidupan Kamu

Deutschland Nachrichten Nachrichten

Dolar AS Hampir Rp 15.000, Ini Imbasnya ke Kehidupan Kamu
Deutschland Neuesten Nachrichten,Deutschland Schlagzeilen
  • 📰 detikfinance
  • ⏱ Reading Time:
  • 69 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 63%

Nilai dolar Amerika Serikat (AS) masih dekat dengan level Rp 15.000. Kondisi ini tanpa disadari akan memberikan dampak terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat

Senada, Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan dolar AS yang terus menguat terhadap rupiah berdampak pada biaya bahan baku impor untuk makanan hingga energi. Hal ini tentu cepat atau lambat akan berimbas ke konsumen juga.

"Sejauh ini imported inflation belum dirasakan karena produsen masih menahan harga ditingkat konsumen. Ketika beban biaya impor sudah naik signifikan akibat selisih kurs, maka imbasnya ke konsumen juga. Mulai dari produk turunan gandum seperti mie instan, bawang putih, kedelai, jagung biaya impornya naik tajam," ujarnya.

Selain itu, beban utang luar negeri sektor swasta akan meningkat karena pendapatan sebagian besar diperoleh dalam bentuk rupiah, sementara bunga dan cicilan pokok berbentuk valas. Hal ini tentu mempengaruhi kinerja perusahaan yang bisa melakukan pemutusan hubungan kerja . "Situasi currency missmatch akan mendorong swasta lakukan berbagai cara salah satunya efisiensi operasional alias PHK atau memangkas gaji karyawan. Bayangkan inflasi naik, biaya hidup makin berat tapi kesempatan kerja terbatas," ujarnya.Pelemahan kurs rupiah juga mendorong percepatan kenaikan suku bunga acuan yang bisa berimbas kepada pelaku usaha korporasi, UMKM maupun konsumen. Hal ini membuat cicilan kredit pemilikan rumah rumah hingga kendaraan bisa lebih mahal.

"Banyak milenial yang menunda pembelian rumah kalau suku bunga naiknya terlalu tinggi. Sudah bahan material bangunan seperti keramik, besi baja, kaca naik karena pelemahan rupiah ditambah suku bunga floating rate makin tak terjangkau," bebernya.

Wir haben diese Nachrichten zusammengefasst, damit Sie sie schnell lesen können. Wenn Sie sich für die Nachrichten interessieren, können Sie den vollständigen Text hier lesen. Weiterlesen:

detikfinance /  🏆 18. in İD

Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen

Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.

Harga Solar Harusnya Rp 18.150, Pertamax Rp 17.950Harga Solar Harusnya Rp 18.150, Pertamax Rp 17.950Harga Solar harusnya Rp 18.150, harga Pertamax harusnya Rp 17.950.
Weiterlesen »

Kok Bisa Dulu Mobil LCGC Dijual Rp 80 Jutaan Sekarang Nyaris Rp 190 Juta?Kok Bisa Dulu Mobil LCGC Dijual Rp 80 Jutaan Sekarang Nyaris Rp 190 Juta?Harga mobil LCGC makin ke sini makin naik bahkan nyaris Rp 190 juta. Kok bisa ya dulu dijual Rp 80 jutaan.
Weiterlesen »

Rupiah Sepekan Melemah 0,27%, Masih Dekati Rp 15.000/US$Rupiah Sepekan Melemah 0,27%, Masih Dekati Rp 15.000/US$Rupiah sepanjang pekan ini masih mencatatkan kinerja kurang baiknya, tetapi lebih baik jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Weiterlesen »

Ada yang Nyaris Rp 200 Juta, LCGC Masih Pantas Disebut Mobil Murah?Ada yang Nyaris Rp 200 Juta, LCGC Masih Pantas Disebut Mobil Murah?Harganya terus merangkak naik, masih pantaskah LCGC disebut 'mobil murah'?
Weiterlesen »

ASN di Lembata yang Diduga Korupsi Dana Desa Senilai Rp 1 Miliar Masih Aktif BekerjaASN di Lembata yang Diduga Korupsi Dana Desa Senilai Rp 1 Miliar Masih Aktif BekerjaBadan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Kabupaten Lembata, NTT, akan memeriksa seorang ASN berinisial PPW yang diduga melakukan korupsi dana desa senilai Rp 1 miliar. - Regional
Weiterlesen »

Di Lampung, Mendag Zulkifli Hasan Masih Temukan Migor Curah di Atas Rp 14 Ribu/LiterDi Lampung, Mendag Zulkifli Hasan Masih Temukan Migor Curah di Atas Rp 14 Ribu/LiterPeredaran minyak goreng dengan harga di atas ketentuan pemerintah masih ditemukan pasaran. Di Bandar Lampung, harga minyak goreng masih berada
Weiterlesen »



Render Time: 2025-04-15 17:24:31