Pelatih Arema FC Javier Roca merasa sangat hancur dengan Tragedi Kanjuruhan.
Roca menyalahkan diri sendiri atas tragedi yang terjadi usai laga pekan 11 Liga 1 2022-23 antara Arema vs Persebaya, Sabtu . Dalam laga ini, Arema FC selaku tuan rumah kalah 2-3.
Lebih lanjut, Roca merasa sangat trauma dengan kejadian luar biasa ini. Bahkan, dirinya menyaksikan sejumlah korban meninggal di depan matanya sendiri. "Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab," papar Roca.
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Pelatih Arema FC Javier Roca: Mereka Meninggal Dalam Pelukan Pemain 😭 | Goal.com IndonesiaSedih bacanya 😭 Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan 😢 Semoga semua pemangku kepentingan sepak bola nasional segera berbenah diri, termasuk federasi, suporter, panpel, pihak keamanan dan lainnya. KanjuruhanDisaster
Weiterlesen »
Pelatih Arema FC Javier Roca Tunjuk Hidung Pihak di Balik Tragedi Kanjuruhan - Bolasport.comMenanggapi soal tragedi Kanjuruhan, Javier Roca bercerita tentang apa yang ia alami pada saat di stadion melalui media Spanyol
Weiterlesen »
FOTO: Sampaikan Belasungkawa, Pelatih Arema FC Javier Roca Bersimpuh di Stadion KanjuruhanFoto (35371) - Pelatih Arema FC Javier Roca bersimpuh di Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan di Malang, Jawa...
Weiterlesen »
Pelatih Arema FC Singgung Soal Aparat dalam Tragedi KanjuruhanPelatih Arema FC Javier Roca menyinggung soal aparat dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan. AremaFC
Weiterlesen »
Cerita Pilu Pelatih Arema soal Tragedi Kanjuruhan: Suporter Meninggal di Pelukan PemainPelatih Arema FC Javier Roca mengatakan bahwa ada suporter yang meninggal dalam pelukan pemain saat tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Weiterlesen »
Pelatih Arema: 'Fans Tewas di Pelukan Pemain'Pelatih klub sepak bola Arema asal Chili, Javier Roca, pada Minggu (2/10) mengatakan 'sejumlah fans tewas di pelukan pemain' dan mengklaim polisi yang menembakkan gas air mata sudah bertindak 'kelewat batas,' dalam tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan sedikitnya 125 orang....
Weiterlesen »