Pasar Khawatir Efek Lonjakan Inflasi, IHSG Sesi I Terkoreksi 2,53%
Jakarta, CNBC Indonesia-
Panic Selling yang terjadi di awal perdagangan Senin mendorong pelemahan Indeks harga saham gabungan yang pada sesi I harus ditutup terkoreksi 2,53% ke level 6.622. Risiko inflasi, kenaikan suku bunga hingga stagflasi masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar dan mendorong aksi jual untuk mengamankan investasi dari aset berisiko.
Seperti apa analisis pelemahan IHSG? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Tim Riset CNBC Indonesia, Tri Putra dalam Power Lunch,
Deutschland Neuesten Nachrichten, Deutschland Schlagzeilen
Similar News:Sie können auch ähnliche Nachrichten wie diese lesen, die wir aus anderen Nachrichtenquellen gesammelt haben.
Awas Efek Domino Inflasi & Krisis Energi! Produsen di Inggris Bakal Kerek Harga | Ekonomi - Bisnis.comMakin banyak perusahaan di Inggris berencana menaikkan harga dalam tiga bulan ke depan, menurut survei dari Kamar Dagang Inggris.
Weiterlesen »
IDI dan Kemenkes Masih Riset Bahaya Efek Samping Ganja untuk Kebutuhan MedisSaat IDI dan Kemenkes masih mengkaji ulang soal pengesahan ganja untuk medis, anggota DPR telah memanggil ibu yang...
Weiterlesen »
Anak Senja Wajib Tahu, Ini Bahaya Efek Minum Kopi Setiap HariMeminum kopi saat ini sudah menjadi tren dan kebiasaan dari banyak masyarakat Indonesia.
Weiterlesen »
Ramai soal Video Viral Kebakaran di SPBU Disebut Efek Bayar Pakai HP, Ini FaktanyaVideo berdurasi 15 detik dan memperlihatkan api berkobar di area sebuah SPBU dan diikuti asap hitam yang membumbung tinggi itu merupakan video lama.
Weiterlesen »
Chenle NCT Langsung Banting HP Efek Jun SEVENTEEN Pilih Kasih dengan KunChenle NCT sontak langsung kesal hingga membanting ponselnya karena mengetahui bahwa Jun SEVENTEEN telah pilih kasih kepadanya dan Kun atas masalah menarik ini.
Weiterlesen »
Video Viral Kebakaran di SPBU Disebut Efek Bayar Pakai HP, Ini Kata PertaminaSebuah video memperlihatkan kebakaran di area SPBU disebut efek pembayaran menggunakan HP, viral di media sosial. Benarkah? ini penjelasan Pertamina
Weiterlesen »